Rupiah Besok Diperkirakan Kembali Menguat

Ilustrasi rupiah di antara dolar AS (Istimewa)

Editor: Yoyok - Senin, 28 Desember 2020 | 15:37 WIB

SariAgri - Nilai tukar rupiah pada Senin (28/12) ditutup menguat 45 poin di level Rp14.155 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan sebelumnya di level Rp14.140 per dolar AS. Sementara itu, Bank Indonesia mencatat kurs transaksi dolar hari ini berada pada kisaran Rp14.133-Rp14.424 per dolar AS. 

"Sedangkan untuk perdagangan besok pagi, Selasa (29/12), mata uang rupiah kemungkinan dibuka menguat di level Rp14.130 - Rp14.180 per dolar AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (28/12) sore. 

Menurutnya, indeks dollar AS melemah setelah ada berita bahwa Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang bantuan Covid-19 yang telah lama ditunggu-tunggu. Trump menandatangani paket bantuan dan pengeluaran pandemi senilai 2,3 triliun dolar AS, yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat pada pekan sebelumnya.  

"Trump sebelumnya mengancam untuk tidak menandatangani RUU tersebut kecuali jumlah cek stimulus dinaikkan menjadi 2.000 dolar AS dari 600 dolar AS saat ini. Kongres akan memberikan suara pada jumlah yang meningkat di kemudian hari," jelas Ibrahim. 

Diketahui, tanda tangan Trump mencegah penutupan sebagian pemerintah federal dan akan mengembalikan tunjangan pengangguran bagi orang Amerika yang telah kehilangan pekerjaan mereka akibat pandemi Covid-19.

Selain AS, di Eropa, Uni Eropa (UE) memulai kampanye vaksinasi di seluruh benua kurang dari seminggu setelah menyetujui BNT162b2, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE. UE juga mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris sebelum Natal.

Namun, jumlah kasus Covid-19 global terus meningkat, melebihi 80,7 juta pada 28 Desember, menurut data Universitas Johns Hopkins. Lebih banyak negara telah menerapkan pembatasan yang lebih ketat untuk melawan jenis Covid-19 B.1.1.7 yang baru dan lebih menular. Jenis virus mutan kedua, kemungkinan berasal dari Afrika Selatan, juga telah ditemukan.

Baca Juga: Rupiah Besok Diperkirakan Kembali Menguat
Rupiah Berpotensi Tertekan Hari ini

“Kesepakatan Brexit pekan lalu melegakan investor. Namun, sifat dasar dari pakta tersebut membuat Inggris jauh lebih terpisah dari UE sehingga menunjukkan diskon yang telah membebani aset Inggris sejak 2016 tidak akan segera hilang. Brussels belum membuat keputusan apakah akan memberi Inggris akses ke pasar keuangan blok itu,” ujar Ibrahim.

Sementara dari dalam negeri, menurut Ibrahim, pasar merspon positif terhadap kehadiran UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, paska pandemi covid-19 yang awalnya banyak mendapat pertentangan baik dari aktivis buruh maupun para mahasiswa, saat ini terus membawa berkah. “Karena dengan payung omnibid law Cipta Kerja, para invesor asing lebih mudah mendapatkan izin apabila akan membangun suatu perusahaan di Indonesia. Inilah yang menjadikan para investor makin optimis UU Omnibus Law Cipta Kerja akan berjaya di Indonesia,” jelas Ibrahim.

Kurs transaksi dolar AS per 28 Desember 2020 (BI)
Kurs transaksi dolar AS per 28 Desember 2020 (BI)