Gubernur Erzaldi Dorong UMKM Babel Untuk Ekspor Produk

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman saat pelatihan UMKM (Foto: Sariagri/Doni)

Editor: M Kautsar - Kamis, 15 Oktober 2020 | 18:01 WIB

SariAgri - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman tak berhenti mendorong umkm Babel naik kelas. Dalam penjelasannya, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu didorong tidak hanya berorientasi pada pasar dalam negeri namun juga berorientasi produksi ekspor.

"Pelatihan ini mutlak dan harus kita laksanakan karena kita harus naik kelas. Saya sangat mengapresiasi pelaku UMKM di Babel, mereka memiliki semangat tinggi dan ambisi yang luar biasa namun mereka perlu dibimbing dari aspek manajemen produk, organisasi, keuangan, serta pemasaran agar produk UMKM mampu bersaing di pasar global," kata Erzaldi, pada kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Dalam Rangka Peningkatan Akses Pasar Berbasis ekspor dan Pelatihan strategi Penguatan Bisnis Wirausaha, Rabu (14/10).

Dengan pelatihan ini diharapkan UMKM bisa mengekspor produknya. Ekspor UMKM penting mengingat peran usaha mikro tersebut sebagai tulang punggung perekonomian.

Dari 180.000 UMKM hanya sebagian kecil yang telah melakukan ekspor. Padahal banyak produk UMKM Babel yang berpotensi untuk dijual ke pasar global.

Erzaldi mengatakan, pemerintah provinsi memberikan dukungan dengan menggelontorkan dana satu miliar guna mendorong pemasaran produk UMKM di pasar global.

"Stimulus yang kita berikan ini dalam bentuk kerja sama pemasaran dengan e-commerce skala nasional maupun internasional. Jadi Bapak/Ibu diharapkan bisa meningkatkan kualitas pengemasan produk untuk menarik minat konsumen," ungkapnya.

Erzaldi mengatakan kebijakan lain yang telah dilakukan yakni dengan melibatkan BUMN, bekerja sama dengan offtaker, mendorong digitalisasi produk UMKM, fasilitasi standarisasi produk UMKM, serta mendorong UMKM memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan usahanya.

Kondisi pandemi menurutnya telah membuat pelaku UMKM di Babel semakin terpuruk. "Namun ujian di masa pandemi hendaknya dijadikan sebagai batu loncatan bagi pelaku UMKM untuk dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang makin progresif," ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim mengatakan, pelatihan itu juga bertujuan untuk memotivasi kaum muda menjadi seorang wirausaha.

"Jumlah wirausaha saat ini masih rendah, masih  sekitar 3,3 persen, kami punya target tahun 2024 bisa tumbuh menjadi 3,9 persen atau setidaknya ada pertumbuhan 500 wirausaha setiap tahunnya," ujarnya.

Dia menilai potensi wirausaha yang paling produktif ada di perguruan tinggi, pihaknya saat ini selalu dikembangkan upaya untuk mengubah mindset generasi muda di masa seekarang.

"Jadi kita harapkan lulusan perguruan tinggi tidak lagi berorientasi mencari pekerjaan namun sebaliknya, berorientasi menciptakan lapangan kerja dengan menjadi seorang wirausaha," pungkasnya.

Kegiatan pelatihan diikuti oleh 60 pelaku UMKM dari Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat, dan Kota Pangkalpinang. Peserta akan dibekali dengan materi mengenai tata kelola ekspor dan juga pemasaran secara digital. (Sariagri/Doni)