Hati-hati! Kemenkes: Dehidrasi dan Heat Stroke Ancam Jemaah Haji

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 3 Juni 2022 | 17:25 WIB
Sariagri - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti ancaman dehidrasi dan heat stroke bagi jemaah haji di tengah suhu yang sangat tinggi di Arab Saudi selama ibadah haji 2022.
"Jangan sampai haus (minum). Ini penting untuk mencegah dehidrasi dan heat stroke karena merupakan salah satu penyebab kematian jemaah haji," kata Kepala Puskesmas Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana saat konferensi pers. pada hari Kamis.
Sylvana mencatat bahwa jemaah haji tahun ini kemungkinan besar akan menghadapi suhu yang sangat tinggi mencapai hingga 50 derajat Celcius selama ziarah.
Oleh karena itu, jemaah haji disarankan untuk memakai penutup kepala dan tabir surya serta rajin menjaga asupan air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Menkes juga mengimbau kepada jemaah haji agar tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Jamaah dihimbau untuk tetap fokus pada kegiatan ibadah haji wajib lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa untuk ibadah haji tahun ini, Kemenkes telah menugaskan 776 petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji.
Jumlah petugas tahun ini menurun dari tahun sebelumnya, yakni 1.832 petugas.
“Memang dari segi kuantitas ada penurunan. Namun dari segi jenis ada peningkatan,” jelasnya.
Menurut Sylvana, dokter spesialis yang diberikan Kemenkes selama pelaksanaan ibadah haji 2022 terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis jantung dan pembuluh darah, serta spesialis saraf.
Baca Juga: Hati-hati! Kemenkes: Dehidrasi dan Heat Stroke Ancam Jemaah HajiMenkes: Indonesia Transisi Menuju Endemi COVID-19
Kementerian juga menyediakan ahli bedah ortopedi, ahli bedah umum, psikiater, spesialis rehabilitasi medis, ahli anestesi, spesialis medis darurat, spesialis kedokteran penerbangan, dan spesialis mikrobiologi klinis.
“Spesialis mikrobiologi klinis bertugas mengendalikan pencegahan infeksi selama berada di Arab Saudi karena situasi pandemi yang sedang berlangsung selama haji tahun ini. Oleh karena itu, semua tindakan antisipatif harus dilakukan,” katanya.