Mengapa Wilayah Kutub Diselimuti Es Tebal? Berikut Penjelasannya

Penulis: Triana, Editor: Putri - Senin, 30 Mei 2022 | 17:25 WIB

Sariagri - Kutub Utara dan Kutub Selatan adalah dua bagian bumi paling dingin sepanjang tahun. Suhu dingin hingga puluhan minus derajat dalam satu tahun penuh, sudah menjadi hal lumrah di kedua kawasan ini.

Kedua kawasan Kutub ini tidak menerima jumlah sinar matahari yang cukup setiap tahunnya. Apabila matahari menyinari Kutub Utara dan Selatan, sinarnya hampir selalu kembali dipantulkan ke atas.

Berbicara soal Kutub Utara dan Selatan, kamu tahu tidak dari mana asal es tebal tersebut berasal? Ada alasan mengapa kawasan Kutub terus membeku.

Mengutip dari laman NASA Climate Kids, es yang ada di wilayah Kutub berasal dari air yang membeku di belahan Bumi selatan dan belahan Bumi utara.

Memasuki musim dingin, kedua belahan bumi ini suhunya bisa mencapai -480 derajat Celsius. Dengan suhu yang begitu rendah, bukan tidak mungkin jika akan mengakibatkan sungai-sungai yang mengalir di sana menjadi es.

Hal itu karena energi matahari yang diterima di kawasan Kutub sangat sedikit. Perlu diketahui bahwa matahari juga memiliki sudut yang berbeda-beda dalam menyinari sejumlah kawasan yang ada di bumi akibat adanya rotasi.

Cahaya matahari lebih besar berada pada kawasan ekuator. Energi panas yang diterima di beberapa lokasi di Bumi merupakan dampak langsung dari besarnya sudut penyinaran matahari yang dikenal sebagai iklim.

Selain itu, di belahan Bumi utara, matahari akan bersinar selama enam bulan pada musim panas, itu pun posisinya pada siang hari tidak tepat berada di atas kepala kita tapi sejajar dengan pandangan mata kita.

Sedangkan di musim dingin, matahari tidak akan muncul dan kutub akan mengalami gelap selama enam bulan. Karena hal-hal itulah yang menjadikan wilayah kutub memiliki banyak es.

Sedingin apa Kutub Bumi?

Kutub Bumi adalah tempat terdingin di Bumi, dengan suhu mencapai -85 sampai -90 derajat Celsius di musim dingin dan 30 derajat Celsius di musim panas. Bagian tengahnya dingin dan kering, serta hanya mengalami sedikit curah hujan.

Turunnya salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan tertinggi 48 inci dalam 48 jam. Hampir seluruh benua itu diselimuti es setebal rata-rata 2,5 kilometer.