Hidup Berdampingan dengan Covid-19 Jadi Strategi Pemerintah Saat Ini

Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.(Antara/ Zubi Mahrofi)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 11 Mei 2022 | 18:45 WIB

Sariagri - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan jika perlu ada keyakinan pandemi cepat atau lambat akan usai. Meskipun saat ini terdapat kenaikan kasus Covid-19 pada beberapa negara seperti Jepang dan Taiwan.

Terlebih dengan kemunculan sub varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan. Umumnya varian baru menjadi pemantik gelombang kasus baru.

Penyakit Covid-19 tidak mengenal batasan wilayah untuk menginfeksi. Namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi.

"Berkaca dengan kondisi kasus Covid-19 secara nasional dan global, maka strategi pada fase baru Covid-19 yang dapat dilakukan saat ini adalah hidup berdampingan dengan Covid-19," ujar Prof Wiku.

Pemerintah kali ini secara bertahap mengurangi pembatasan aktivitas. Kemudian melindungi populasi yang lebih berisiko.

Sebagai contoh, menggencarkan cakupan vaksin sesuai prioritas kelompok rentan. Serta menyusun strategi testing lebih spesifik.

Kemudian konsisten melakukan survelens dan menyusun rencana untuk vaksinasi dan testing masal jika keadaan darurat kembali terjadi.

"Lalu meningkatkan inovasi berdasarkan pembelajaran selama pandemi Covid-19. Pengelolaan ilmu pengetahuan, tekonlogi dan kesehatan harus semakin masif untuk upaya deteksi dan pencegahan," tegasnya.

Baca Juga: Hidup Berdampingan dengan Covid-19 Jadi Strategi Pemerintah Saat Ini
Dinkes DKI Teliti Spesimen yang Diduga Varian Baru Covid-19

Dengan implementasi upaya baik seluruh elemen masyarakat secara global, maka gelombang baru Covid-19 diharapkan tidak akan muncul kembali.

"Namun jika tidak mampu menjalankannya, maka perlu ada kerelaan kembali menjalani pengetatan aktivitas demi kesehatan dan keselamatan bersama," pungkasnya.