Pedagang Daun Kelapa Ketiban Berkah, Tradisi Lebaran Ketupat

Editor: M Kautsar - Senin, 9 Mei 2022 | 13:30 WIB
Sariagri - Perayaan Lebaran ketupat sebagai tradisi masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangkan berkah bagi pedagang daun kelapa yang ada di pasar tradisional Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Bagaimana tidak, sejak dua hari terakhir, para pedagang musiman ini mengaku kebanjiran pesanan daun kelapa untuk dijadikan sebagai menu masakan ketupat oleh warga.
Mahyin, seorang pedagang daun kelapa mengaku banjir pesanan sejak dua hari lalu, ia menjual daun kelapa yang dipetik suaminya dari kebun untuk kebutuhan Lebaran ketupat.
"Alhamdulillah ramai dari kemarin banyak yang beli daun kelapa kita," kata Mahyin kepada Sariagri, Minggu, (8/5).
Tidak hanya menjual daun kelapa saja, Mahyin juga menyediakan ketupat yang sudah jadi dengan membuatnya ditempat berjualan, dan dijual dengan harga variatif mulai dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu perikatnya. Dalam sehari Mahyin mengaku menjual 50 hingga 100 ikat ketupat.
"Kita buatkan mereka yang tidak bisa membuat ketupat di rumah, kalau harganya yang sudah jadi sama daunnya beda kita jual," ucapnya.
Tingginya kebutuhan daun kelapa di moment lebaran ketupat tahun ini membuat omzet Mahyin dan para pedagang meningkat hingga ratusan ribu rupiah perharinya. Mahyin mengaku setiap tahun menyediakan daun kelapa mulai jelang perataan Idul Fitri hingga sepekan memasuki perayaan lebaran ketupat.
"Kalau daun kelapa ini kita jualnya musiman, kalau keseharian saya sih jual sayur mayur," katanya.
Daun kelapa yang dibuat menjadi ketupat nantinya akan di masak warga untuk menjadi sajian para tamu undangan di masjid dan musala setempat untuk memperingati tradisi hari lebaran ketupat. Lebaran ketupat sendiri biasa disebut warga lokal dengan sebutan lebaran topat, yang digelar tepat pada sepekan jelang perayaan Idul Fitri.
"Ini kita beli untuk kebutuhan Lebaran di rumah, hari ini saya sengaja banyak beli ketupat karena banyak keluarga yang datang," kata Nursiah, seorang pembeli ketupat.
Baca Juga: Pedagang Daun Kelapa Ketiban Berkah, Tradisi Lebaran Ketupat
Pemerintah Klaim Harga Pangan Stabil ketika Lebaran, Apa Benar?
Nursiah menjelaskan, setiap tahun ia biasa memasak 25 hingga 40 buah ketupat, selain untuk sajian makan dengan keluarga di rumah, ketupat juga ia sajikan untuk para tamu undangan di musala setempat.
"Kami sekeluarga biasa memasak ketupat untuk tamu di mushalla, karena pada pagi harinya biasa warga dan tokoh agama berkumpul untuk zikir dan berdoa di musala," ujarnya.