Kapan Lebaran Akan Tiba? Ini Ketetapan Muhammadiyah dan Hasil Hisab Kemenag

Ilustrasi BMKG saat pantau hilal. (Antara)

Editor: Tanti Malasari - Jumat, 29 April 2022 | 12:10 WIB

Sariagri - Kapan lebaran tahun ini akan tiba? Pertanyaan ini kerap diutarakan oleh masyarakat Indonesia. Mereka mengalami kekhawatiran mengenai kapan jatuhnya lebaran tahun ini. Terutama bagi para ibu-ibu yang sibuk menyiapkan segala sesuatu menjelang lebaran seperti memasak ketupat dan membuat kue lebaran.

Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya awal Ramadan lalu juga mengalami perbedaan dalam memulai. Lantas kapan lebaran dan apakah lebaran akan mengalami perbedaan hari lagi?

Kapan lebaran idul fitri 2022 akan tiba?

Seperti yang diketahui, sejak Februari lalu dalam menentukan awal Ramadan, Muhammadiyah juga sekaligus menetapkan kapan lebaran tahun ini akan tiba. Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dijadikan pedoman, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Keputusan tersebut sesuai dengan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.

"Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," bunyi maklumat yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto sebagaimana dikutip dari Televisi Muhammadiyah.

Agung Danarto juga menyampaikan agar salat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyuk dan saksama.

Tak lupa juga Agung menghimbau kepada masyarakat untuk menjalankan rangkaian ibadah Idul Fitri 1443 H dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19. Ia berpesan, adanya kelonggaran yang diberikan pemerintah ini agar dapat dimanfaatkan dengan bijak untuk menjalin silaturahmi.

Lantas kapan lebaran menurut pemerintah?

Sama seperti penentuan awal Ramadan lalu, pemerintah baru akan menetapkan kapan lebaran 2022 tiba usai sidang isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Namun menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamarudin Amin, penetapan hari raya Idulfitri dari pemerintah dan organisasi masyarakat (ormas) Islam Muhammadiyah kemungkinan bakal jatuh pada waktu yang sama, yakni Senin, 2 Mei 2022.

Meski begitu masyarakat dihimbau bersabar untuk menunggu hasil dari sidang isbat pada hari Minggu (1/5/2022) mendatang.

Sidang isbat tersebut menggunakan metode hisab dan rukyat, di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

Posisi hilal sudah terlihat

Pada dasarnya Kemenag juga melakukan perhitungan posisi hilal secara hisab sebagai bagian dari proses penentuan awal bulan. Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengungkapkan, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Posisi hilal saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang sudah mencapai ketinggian 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022. Sudut elongasi dari hilal pun dikatakan sudah mencapai antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengungkapkan bahwa adanya potensi hilal yang terlihat pada pelaksanaan sidang isbat. Pihaknya menyebut, konjungsi (ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia sudah terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu (1/5/2022) pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT

"Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh)," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono.

Sementara itu, elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh). Berikut juga didapat data umur bulan saat matahari terbenam, selisih terbenamnya matahari dan bulan, hingga kecerlangan bulan saat matahari terbenam.

Baca Juga: Kapan Lebaran Akan Tiba? Ini Ketetapan Muhammadiyah dan Hasil Hisab Kemenag
Penetapan Lebaran Idul Fitri 2022 Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Rahmat mengatakan, hilal Idul Fitri 1443 H dapat terlihat pada Minggu (1/5/2022). Dengan catatan, hal tersebut masih bergantung dengan kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan hilal.

Demikian penjelasan mengenai kapan lebaran, semoga hasil sidang isbat nanti sesuai dengan harapan, yakni jatuh pada tanggal yang sama ya!