Bagaimana Bentuk Hilal? Simak Penjelasan Lengkap Berikut Ini

Editor: Tanti Malasari - Jumat, 1 April 2022 | 19:10 WIB
Sariagri - Ada 101 lokasi pengamatan hilal, yang tersebar di seluruh Indonesia untuk dijadikan salah satu pertimbangan menentukan awal puasa Ramadan. Lalu bagaimana bentuk hilal? Tentu tidak sedikit masyarakat Indonesia yang penasaran dengan bentuknya. Berikut ini adalah cara melihat bentuknya lengkap beserta penjelasannya.
Cara melihat bentuk hilal
Saat ini pemerintah sedang menggelar sidang isbat 1 Ramadan 1443 H pada petang ini, Jumat 1 April 2022.
Diketahui, sidang isbat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.
Kedua, pelaksanaan sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1443 Hijriah. Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.
Berikut penjelasan cara melihat hilal ramadan:
Hilal merupakan istilah dari Bahasa Arab. Dalam ilmu falak, hilal diartikan sebagai bulan sabit. Bulan sabit yang disebut sebagai hilal adalah bulan sabit yang pertama kali dapat dilihat setelah fase bulan baru.
Selain itu, syarat bulat sabit yang bisa dikatakan sebagai hilal jika bisa dilihat setelah matahari terbenam. Hilal yang asli adalah bulan sabit berbentuk seperti huruf U dengan posisi menghadap titik matahari.
Mencari dan melihat hilal memang tidak mudah. Bentuk hilal yang tipis, serta kesempatan atau rentang waktu untuk melihat hilal yang sangat sempit membuatnya hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang ahli.
Alat yang digunakan untuk melihat hilal
Untuk mempermudah melihat bentuk hilal, ada tiga metode yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Metode mata telanjang
Metode petama adalah dengan mata telanjang. "Metode pertama adalah menggunakan mata telanjang, tanpa alat bantu optik sama sekali. Sehingga menghasilkan fenomena kasatmata-telanjang,” tutur Marufin.
2. Alat bantu optik tapi mengandalkan mata
Metode kedua dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik terutama teleskop, namun tetap mengandalkan penglihatan mata.
3. Alat optik yang terangkai sensor atau kamera
Metode terakhir adalah dengan menggunakan alat optik terutama teleskop yang terangkai dengan sensor atau kamera.
Dari ketiga metode tersebut, yang paling populer adalah penggunaan metode mata telanjang dan mata yang dibantu oleh alat optik, khususnya teleskop.
Daftar lima fase bulan yakni:
1. Fase Bulan Baru
Yaitu new moon, atau ijtimak merupakan kondisi bulan yang tidak terlihat di sepanjang malam.
2. Fase Bulan Sabit
Fase inilah yang disebut sebagai hilal.
3. Fase Bulan Separuh Kuartil Pertama
Fase ketiga ini berbentuk bulan separuh kuartil pertama yang menghadap ke barat setelah waktu maghrib.
4. Fase Bulan Besar
Bulan akan membentuk penuh sempurna.
5. Fase Bulan Tua
Bulan akan berbentuk sabit tipis, disebut juga sebagai bulan tersembunyi. Sebab hanya tampak sedikit dari seluruh bagian bulan.
Pada fase bulan baru, posisi bulan dan matahari berada dalam satu garis edar sehingga muncul bulan baru dalam kalender Islam. Karena inilah, fase bulan sabit muda pertama atau hilal merupakan penanda pergantian bulan.
Penasaran bagaimana bentuk hilal? Diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berikut penampakan bentuk hilal.

Arti Hilal Lengkap dengan Fase dan Metode Penentuannya
Beginilah bulan sabit terkecil, bentuk bulan ini paling ditunggu oleh umat muslim sebagai tanda Ramadan dan bulan dalam kalender Hijriah telah tiba.
Itu dia penjelasan dari hilal, kapan pun mulai puasa ramadan, semoga kita semua bisa menjalankannya dengan optimal. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan, Sobat Agri!