Kebijakan Afirmatif Mampu Tingkatkan Produksi Dalam Negeri
Penulis: Yoyok, Editor: Reza P - Jumat, 25 Maret 2022 | 18:25 WIB
Sariagri - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengatakan pemerintah menerapkan kebijakan afirmatif demi meningkatkan produksi dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menegaskan keberpihakan pada produksi dalam negeri bukan keberpihakan kosmetika, tetapi keberpihakan yang secara sungguh-sungguh menggunakan belanja produk dalam negeri Indonesia.
"Apabila ada yang bermain-main dengan mengubah atau meng-kosmetik-kan produk-produk asing dengan diberi label atau cap produk-produk dalam negeri, maka akan diambil langkah-langkah yang tegas secara khusus kepada marketplace," kata Menkominfo dalam konferensi pers hibrida Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia 2022 dari Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).
Menkominfo mengingatkan pengelola platform digital untuk memperhatikan, memberikan peluang promosi, serta melakukan aksi nyata dan afirmatif untuk memberikan dukungan atas produk-produk dalam negeri.
"Kepada pemerintah dan BUMN, Bapak Presiden Jokowi juga mengingatkan langkah afirmatif tidak di atas kertas saja. Namun, harus diimplementasikan dan dilaksanakan secara konkret," katanya.
Menurut Menteri Johnny, hal itu akan dimonitor hari per hari agar kementerian dan lembaga yang telah memberikan komitmen dapat secara sungguh-sungguh melaksanakan aksi bersama.
"Dan jika tidak, Presiden Joko Widodo mengingatkan bukan tidak mungkin untuk melakukan reshuffle," ujarnya.
Menkominfo menyatakan pemerintah daerah akan juga diawasi komitmen dalam mengimplementasikan secara sungguh-sungguh dan serius.
"Jika tidak, maka langkah-langkah fiskal akan diambil untuk memastikan pemerintah daerah patuh dan taat atas komitmennya, termasuk pengendalian atas dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU)," tegasnya.
Baca Juga: Kebijakan Afirmatif Mampu Tingkatkan Produksi Dalam NegeriPupuk Kaltim Kembangkan Bahan Kimia untuk Bahan Peledak
Hal yang sama berlaku pula pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Apabila direksi tidak mengambil langkah-langkah yang konkret dan memenuhi targetnya, maka ulasan atas direksi dan komisioner (board of commissioners) oleh Menteri BUMN dan pemegang saham akan dilakukan secara serius.
"Ini secara serius bukan untuk mengancam, tetapi mengingatkan bahwa komitmen ini secara hirarkis nasional harus dilakukan. Mulai dari Presiden sampai kepada layer yang terdepan, dunia usaha kita," kata Menteri Johnny.