Jelang Imlek, Perajin Stik Hio Wangi Banjir Pesanan Hingga 40 Ton

Perajin Stik Hio Wangi. (Sariagri/Arief L)

Editor: Dera - Rabu, 26 Januari 2022 | 19:20 WIB

Sariagri - Melimpahnya batang bambu di wilayah Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimanfaatkan dan dikelola oleh warga setempat untuk dijadikan bahan baku lidi dupa atau hio wangi.

Ada sekitar 25 usaha rumahan stik dupa yang tersebar di 3 desa di wilayah kecamatan Wagir. Yakni Desa Gondowangi, Desa Petungsewu dan Desa Bedalisodo.

Sejak awal Januari 2022, kesibukan para perajin stik dupa terlihat meningkat. Hal ini sejalan dengan terus membanjirnya pesanan hio wangi jelang perayaan imlek 2573 Kongzili, yang jatuh tepat pada tanggal 1 Februari mendatang.

Salah satunya industri rumahan MDN di Desa Gondowangi. Sebanyak 12 pekerja sibuk menyiapkan ribuan batang irisan bambu untuk dilapisi dupa menjadi stik hio wangi. Setiap pekerja mampu memproduksi hingga 80 kilogram dupa per hari atau setara dengan 12 pekerja mencapai 960 kilogram.

Mandor industri rumahan dupa MDN, Yudi (29 tahun) menjelaskan permintaan dupa menjelang Imlek tahun ini meningkat 50 persen lebih dibandingkan sebelumnya. Sejak awal Januari produksi dupa mencapai 24 ton.

“Ada peningkatan dibandingkan imlek tahun lalu. Jika sebelumnya paling banyak kirim seminggu 2 truk, sekarang bisa sampai 4 atau 5 truk sekali kirim. Itupun pengiriman seminggu bisa tiga kali. Satu truk beratnya bisa sampai 8 ton dupa,” ujar Mandor industri rumahan dupa MDN, Yudi kepada Sariagri, Rabu (26/1).

Perajin Stik Hio Wangi. (Sariagri/Arief L)
Perajin Stik Hio Wangi. (Sariagri/Arief L)

Selain di kirim ke sejumlah kota di pulau Jawa, permintaan stik dupa juga banyak dipesan konsumen hingga Bali, Lombok dan sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dupa produksi perajin MDN Desa Gondowangi, diklaim memiliki aroma wangi menyengat, saat dibakar bau wangi langsung menyebar ke berbagai penjuru klenteng.

“karena aroma ini, pelanggan banyak tersebar dari berbagai daerah, diantaranya Malang Raya, Tuban, Surabaya, Jakarta, Medan hingga Bali, Lombok, NTB dan NTT,” akunya.

Namun demikian, ia juga melayani penjualan dupa mentah yang belum diberi pewangi.

“Kami juga memproduksi dupa mentah per Minggu mampu menghasilkan 1,5 kwintal stik dupa siap jual, pada hari-hari biasa. Permintaan paling tinggi jelang imlek maupun hari biasa yakni dupa wangi,” jelasnya.

Dalam seminggu, permintaan dupa mentah mencapai 80 karung. Dupa mentah hanya diberi bubuk kayu sebagai pembakarnya, namun belum diberi wangi cendana.

Baca Juga: Jelang Imlek, Perajin Stik Hio Wangi Banjir Pesanan Hingga 40 Ton
Jelang Imlek, Pesanan Dupa di Kalimantan Barat Meningkat

“Ada yang setengah jadi. Di mana yang setengah jadi dikirim ke Bali dan di sana nanti diolah lagi,” imbuhnya.

Untuk memproduksi stik dupa, pihaknya masing mengantungkan cuaca. Pengeringannya sebagian masih memanfaatkan sinar matahari atau dijemur. Ada yang sudah pakai oven, tapi biaya produksi mahal dan kurang efektif.