Kebutuhan Industri Daur Ulang Tinggi, Pemanfaatan Sampah Plastik dan Kertas Masih Rendah

Ilustrasi - Sampah plastik.(Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 23 Desember 2021 | 06:00 WIB

Sariagri - Pemanfaatan sampah plastik dan kertas dalam negeri untuk mendukung industri daur ulang masih rendah. Padahal kebutuhan sampah kertas dan plastik untuk industri daur ulang domestik cukup tinggi.

"Timbulan sampah plastik dan kertas dalam negeri 19,66 juta ton per tahun, ini data kami Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)," ujar Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati.

Vivien dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021 pada 22 Desember 2021 menjelaskan dari 19,66 juta ton sampah plastik dan kertas itu, pemanfaatan dan penggunaannya untuk daur ulang masih rendah yaitu 46 persen dari total sampah yang ditimbulkan.

Hal itu terjadi karena belum dilakukan pemilahan yang baik dengan masih banyak berbagai jenis sampah tercampur menjadi satu. Padahal kebutuhan sampah kertas dan plastik untuk industri daur ulang domestik cukup tinggi yaitu sekitar 7,6 juta ton per tahun.

Sisa kebutuhan untuk bahan baku kertas dan plastik itu akhirnya diimpor dari luar negeri, dengan data Kementerian Perindustrian pada 2019 sebanyak 3,43 juta ton per tahun.

Untuk itu, pemerintah terus mendorong pemanfaatan sampah untuk mendukung industri di Tanah Air dan mewujudkan ekonomi sirkular, sebuah model ekonomi yang memanfaatkan sumber daya selama mungkin.

Salah satunya dengan penerbitan Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen pada 2029.

Baca Juga: Kebutuhan Industri Daur Ulang Tinggi, Pemanfaatan Sampah Plastik dan Kertas Masih Rendah
3 Tahun Kumpulkan 10 Ribu Sampah Plastik dari Sungai, Gadis Asal Gresik Ini Ciptakan Museum

Untuk mendukung itu dibutuhkan pemilihan dari hulu, salah satunya di rumah tangga. KLHK telah mengeluarkan edaran kepada pemerintah daerah untuk mendorong pemilahan sampah rumah tangga yang kemudian dibawa ke bank sampah.

"Dari bank sampah kemudian dibeli sampah dari masyarakat, dipilah dan dikelompokkan dan kemudian industri daur ulang akan menerima dan membeli sampah dari bank sampah. Inilah nilai sirkular ekonomi," pungkasnya.

Video terkait: