Rintisan Even Bambu Selaawi Garut Jadi Festival Nasional

Festival Bambu Selaawi. (Sariagri/Jayadi)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 21 Desember 2021 | 12:10 WIB

Sariagri - Kegiatan Selaawi Bamboo Festival 2021 menjadi tonggak sejarah bagi kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemerintah Daerah (Pemda) Garut berharap kegiatan itu naik kelas menjadi agenda rutin wisata Tanah Air.

“Jadi bambu ini yang asalnya masyarakat kita menggunakan biasa-biasa saja, sekarang terbalik justru menjadi maskot kabupaten Garut bahkan maskot Jawa Barat,” ujar Wakil Bupati Helmi Budiman, Gedung Selaawi Bamboo Creative Center (SBCC).

Menurutnya, potensi bambu Selaawi yang melimpah bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. “Jawa Barat itu terbiasa dengan bangunan-bangunan dari bambu, dan mudah-mudahan juga menjadi maskotnya Indonesia,” kata dia.

Helmi mendukung upaya Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki yang telah mengusulkan kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk menjadikan bambu sebagai komoditas utama, termasuk menunjuk Kabupaten Garut sebagai percontohan pembimbitan bambu di Indonesia.

Hal itu diperkuat dengan dukungan kuat dari pemerintah dalam realisasi pembangunan gedung SBCC, termasuk dalam gelaran kegiatan festival bamboo tersebut. “Dan tentu ini adalah dukungan dari semua pihak,” kata dia.

Menkop UKM RI, Teten Masduki mengapresiasi ide brilian Camat Selaawi, Ridwan Effendi untuk menjadikan Selaawi sebagai Kota Bambu. “Kalau Festival bambu ini diselenggarakan setiap tahun dan ini bisa menjadi kalender nasional, ini akan lebih bagus,” ujar dia.

Revitalisasi Rumpun Bambu

Untuk meningkatkan produktifitas bambu perlu melakukan revitalisasi rumpun bambu yang memenuhi syarat ekologis, termasuk diversifikasi produk bambu menjadi produk lain yang lebih ciamik, selain sebagai perkakas rumah tangga.

“Mungkin juga jenis furniture dan juga yang lainnya,” kata dia.

Kondisi itu cukup bersalaman, Teten mencontohkan penduduk Cina mampu menghasilkan pendapatan hingga 28 persen dari komoditas bambu. “Bayangkan besar sekali, Indonesia 4 kali lipat produktifitas bambunya,” kata dia.

Melihat besarnya potensi bambu tanah air, termasuk Selaawi di kabupaten Garut, Teten berharap pemda dan masyarakat sekitar lebih aktif dalam menghasilkan ragam produksi yang menarik.

“Kalau kita optimumkan, ini kan bisa melebihi dari perdagangan kayu, kayu itu kan hanya 10%, justru bambu ini yang paling besar,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Pembina Yayasan Bambu Indonesia, sekaligus Duta Besar RI untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, Yuddy Chrisnandi.

Baca Juga: Rintisan Even Bambu Selaawi Garut Jadi Festival Nasional
UMKM Korban Erupsi Gunung Semeru yang Jadi Debitur KUR Dapat Perlakukan Khusus

Menurutnya, kedatangan Menteri Koperasi dan UKM merupakan bentuk dukungan langsung dari pemerintah pusat, dalam pengembangan inovasi kampung bambu yang digagas camat Selaawi itu.

”Bambu ini merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia yang harus kita jaga, harus kita lestarikan dan kita kembangkan,” kata dia.