Wajib Tahu, Ini Bahaya Limbah Rumah Tangga bagi Kehidupan

Ilustrasi limbah. (pixabay)

Editor: Dera - Sabtu, 11 Desember 2021 | 23:00 WIB

Sariagri - Limbah rumah tangga pasti tidak bisa dihindari. Makanan sisa yang tidak termakan dan basi, sayuran yang kelamaan di kulkas dan membusuk akan menjadi sumbangan untuk limbah rumah tangga.

Belakangan ini marak gerakan untuk melakukan daur ulang pada sampah rumah tangga. Adapun salah satu yang gencar dilakukan adalah dengan budidaya maggot yang memang makan dari limbah rumah tangga seperti sisa makanan.

Lantas, kenapa limbah rumah tangga bisa berbahaya?

Diketahui, limbah rumah tangga dapat berupa air sisa mencuci pakaian, air sisa mencuci piring, asap, sampah sisa makanan, sampah sayuran dan sampah plastik.

Dilansir dari plpbm.pu.go.id, limbah rumah tangga memang berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia.Oleh karena itu, limbah tersebut perlu dikelola dengan cara yang benar.

Saat limbah dibuang langsung ke sungai akan membuat pencemaran karena terdapat zat kimia dan berbagai bakteri berbahaya yang dapat menyebar lebih luas. Akhirnya, air sungai tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.

Mungkin banyak yang belum menyadari, limbah dari toilet bisa berbahaya. Air limbah dari toilet mengandung bakteri E.Coli yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Bila tidak diolah secara beanr, limbah toilet dapat merembes ke dalam sumur dan terjadi pencemaran.

Sedangkan air sumur menjadi kebutuhan dalam rumah tangga untuk mencuci dan memasak. Selain itu, limbah ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pada tanah, air dan udara. Salah satu cara mengurangi pencemaran adalah dengan penggunaan Bio Septic Tank yang dapat mengurai kotoran dari air limbah rumah tangga.

Untuk limbah cuci dapat mempengaruhi tingkat keasaman atau pH tanah. Kandungan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai.

Dilansir dari berbagai sumber, untuk sampah rumah tangga seperti sisa makanan juga dapat merusak lingkungan. Bau busuk pada sisa makanan yang mengandung banyak protein akan menyebar dan membuat udara tercemar.

Selain itu, rembesan airnya akan mengalir ke sungai yang menyebabkan tingginya tingkat kesuburan. Dampaknya jumlah alga dan fitoplankton secara pesat akan saling bersaing untuk mendapatkan cahaya yang berguna dalam proses fotosintesis.

Salah satu cara menanggulanginya adalah dengan menjadi limbah sisa makanan sebagai pupuk organik. Cara ini dapat membantu untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Bahaya Limbah Rumah Tangga bagi Kehidupan
Heboh Busa Menyerupai Awan di Kali Bekasi, Ada Kandungan Minyak dan Bau

Sementara itu untuk sampah rumah tangga yang merupakan limbah anorganik juga perlu ditangani secara khusus. Limbah anorganik mencakup kaca, plastik, gabus sintesis, alumunium dan besi. Penumpukan sampah ini akan mencemari tanah. Salah satu cara meminimalisirnya adalah dengan proses daur ulang.

Selain itu, masyarakat juga perlu untuk memilah sampah anorganik dan organik supaya tidak tercampur. Pemilahan ini akan memudahkan proses daur ulang.