Nilai Tukar Rupiah Anjlok Paling Terdalam di Asia, Efek Inflasi AS

Mata uang rupiah dan dolar AS di sebuah gerai penukaran uang.

Editor: Yoyok - Senin, 1 November 2021 | 15:23 WIB

Sariagri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada akhir transaksi awal pekan ini, Senin (1/11) sore, paling parah di kawasan Asia. Rupiah anjlok 107 poin atau 0,76 persen menjadi Rp14.274 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu.

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas nilai tukar mata uang di kawasan Asia tak berdaya terhadap dolar AS, kecuali yuan China yang menguat tipis 0,04 persen. Sementara itu, yen Jepang melemah 0,41 persen, dolar Hong Kong terkoreksi 0,02 persen, dolar Singapura ambyar 0,16 persen, dolar Taiwan turun 0,22 persen.

Kemudian, krown Korea melemah 0,69 perseb, peso Filipina turun 0,23 persen, rupee India tergerus 0,11 persen, ringgit Malaysia melemah 0,25 persen, dan baht Thailand turun 0,47 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah disebabkan dolar menguat terhadap mata uang lainnya.

“Indeks dolar mendekat level tertinggi dua setengah minggu. Ini terjadi karena peningkatan inflasi di AS yang bakal mendukung kenaikan suku bunga Federal Reserve AS,” ujar Ibrahim.

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS berada di 4,4 tahun-ke-tahun sementara tumbuh 0,3 persen bulan-ke-bulan, pada bulan September. Ukuran inflasi pilihan Fed melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30 tahun dan memperkuat ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga sekitar pertengahan 2022.

Setelah rilis data inflasi itu, futures pada suku bunga dana fed, yang melacak ekspektasi suku bunga jangka pendek, memperkirakan 90 persen kemungkinan pengetatan seperempat poin pada Juni 2022, dengan memperhitungkan kenaikan suku bunga lain pada Desember.

The Fed secara luas diperkirakan akan mengumumkan bahwa akan memulai pengurangan aset ketika menjatuhkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu (3/110. Reserve Bank of Australia akan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Selasa (2/11), dengan Bank of England menyusul pada hari Kamis (4/11).

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Anjlok Paling Terdalam di Asia, Efek Inflasi AS
Rupiah Rabu Sore Tergerus Jadi Rp14.173 per Dolar AS

Namun, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat (29/10) bahwa dia masih memandang inflasi sebagai akibat sementara dari kemacetan rantai pasokan yang parah, yang akan normal pada tahun 2022.

Di Asia Pasifik, indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Caixin China untuk Oktober adalah 50,6. PMI manufaktur dan non-manufaktur, yang dirilis sehari sebelumnya, masing-masing berada di 49,2 dan 52,4.