Akibat Perubahan Iklim, Berikut Kota di Indonesia yang Terancam Tenggelam di 2030

Ilustrasi Banjir akibat Perubahan Iklim. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 2 Agustus 2021 | 11:15 WIB

SariAgri -  Perubahan iklim menjadi momok bagi masyarakat saat ini, terutama bagi Indonesia. Pasalnya naiknya permukaan laut dan tanah membuat beberapa kota bisa tenggelam akibat banjir.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyinggung prediksi Jakarta bakal tenggelam 10 tahun ke depan. Proyeksi Biden ini bukan tanpa alasan, ini berdasarkan dampak perubahan iklim, Jakarta pun terus mengalami penurunan atau land subsidence.

Memang beberpaa waktu lalu NASA (National Aeronautics and Space Administration) memperingatkan bahwa wilayah Jakarta beserta pulau reklamasi masuk dalam kota pesisir yang terancam tenggelam oleh banyak faktor.

NASA mengungkap meningkatnya permukaan air laut dan pemompaan air tanah secara luas akan menyebabkan wilayah kota akan cepat tenggelam. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen wilayah kota Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.

Meski begitu, sebenarnya tak hanya Jakarta yang terancam tenggelam dalam waktu 10 tahun ke depan. Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB, Heri Andreas, melihat ada banyak potensi besar kota lain juga terancam tenggelam.

Wilayah seperti Kota Pekalongan, Semarang dan wilayah pesisir Demak memiliki potensi tenggelam. Menurut Heri, secara keseluruhan terdapat 112 kabupaten/kota yang mempunyai risiko yang sama.

"Dalam 10 tahun ke depan jika tidak ada upaya manajemen risiko yang baik, maka prediksi tenggelamnya wilayah-wilayah ini akan lebih pasti dibandingkan Jakarta," jelas Heri yang juga Ketua Laboratorium Geodesi ITB dalam keterangannya kepada media.

Sejalan dengan pendapat Heri, riset juga dilakukan oleh Climate Central, lembaga non-profit independen yang konsen dengan perubahan iklim. Climate Central merancang peta interaktif yang menunjukkan efek kenaikan permukaan laut.

Sebuah peta berbasis web itu menggunakan model CoastalDEM dengan dataset yang berasal dari radar satelit selama misi NASA pada tahun 2000. Para ilmuwan memakai data tersebut dan memprosesnya dengan machine learning untuk melihat perubahan ketinggian permukaan laut di kota-kota pesisir dunia, termasuk Indonesia.

Untuk melihat peta interaktif bisa cek coastal.climatecentral.org/map. Peta itu memungkinkan pengguna memilih negara mana yang akan terpengaruh oleh peningkatan risiko banjir dan juga pilihan tahunnya, mulai dari 2030.

Wilayah terancam tenggelam di Indonesia. (Climate Central)
Wilayah terancam tenggelam di Indonesia. (Climate Central)

Dalam peta, terlihat beberapa kota-kota pesisir di Indonesia ditandai dengan warna merah. Artinya lokasi tersebut berada di bawah permukaan air atau terancam tenggelam di tahun yang dipilih, misal 2030.

Dari data peta, memprediksi bagian Jakarta Utara hingga Barat terancam tenggelam. Wilayah itu mencakup Pantai Indah Kapuk, Kota Tua, Ancol, Monas, Kalideres, hingga wilayah Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya pun akan terkena dampaknya.

Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim, Berikut Kota di Indonesia yang Terancam Tenggelam di 2030
Waspadai Cuaca Ekstrem, Sebagian Daerah Masuki Puncak Musim Hujan

Beberapa lokasi pantai di Banten, seperti Anyer pun akan tenggelam dalam waktu 10 tahun mendatang. Wilayah Jawa lainnya seperti Indramayu, Cirebon, Nusa Kambangan, sebagian wilayah Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga Surabaya juga akan berada di bawah permukaan air.

Untuk wilayah luar Jawa lainnya juga cukup mengkhawatirkan mencakup Kuta, Bali, Mataram, dan beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat. Daerah merah juga ada di wilayah Kalimantan dan beberapa lokasi pulau Sumatera.