RI Dapat Investasi Rp5 Triliun dari Perusahaan Industri Pertanian AS

Ilustrasi Investasi. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 15 Juli 2021 | 12:10 WIB

SariAgri -  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mendapatkan investasi sebesar 350 juta dolar AS setara Rp5 triliun dari Cargill sebuah perusahaan industri pertanian, di sela kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat.

"Kami mengapresiasi kehadiran Cargill yang sudah cukup lama di Indonesia dan telah berkontribusi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tim Kementerian Investasi siap membantu merealisasikan rencana investasi Cargill selanjutnya," kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Bahlil melakukan pertemuan dengan Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill pada Senin pagi (12/7/2021) di Washington DC, AS.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Indonesia saat ini telah memasuki babak baru setelah dilakukan perubahan fundamental. Setelah pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) yang merupakan gabungan dari 79 Undang-Undang, Pemerintah Indonesia mengimplementasikannya secara bertahap agar iklim investasi semakin kondusif.

"BKPM juga sudah menjadi Kementerian dan mendapat kewenangan penuh untuk menerbitkan perizinan berusaha secara terpusat. Hal ini dalam rangka memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi, dan transparansi," jelasnya dalam pertemuan tersebut.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (ketiga kanan) dalam pertemuan dengan Cargill di Washington DC. (Dok. Kementerian Investasi)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (ketiga kanan) dalam pertemuan dengan Cargill di Washington DC. (Dok. Kementerian Investasi)

Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari Cargill memaparkan prospek diversifikasi investasi Cargill di Indonesia.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menurut David, masih merupakan tujuan investasi yang sangat atraktif.

David juga menyampaikan bahwa Cargill, yang telah berada di Indonesia sejak tahun 1974, memiliki rencana perluasan dan investasi baru dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang senilai 350 juta dolar AS.

Rencana investasi ini terdiri atas perluasan usaha 50 juta dolar AS; pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai 100 juta dolar AS yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022; dan fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai 200 juta dolar AS yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022.

"Cargill selama ini bekerja sama erat dengan pengusaha lokal dan menengah kecil di lokasi investasi, dan akan terus berkomitmen untuk itu," ucap David saat menyampaikan komitmen Cargill pada investasi selanjutnya.

David juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan terobosan regulasi untuk investasi.

"Inovasi dalam simplifikasi peraturan, transparansi, dan percepatan perizinan merupakan hal-hal penting dalam perizinan berusaha dan menjadi isu kunci untuk menggerakkan investasi, khususnya dalam peringkat Ease of Doing Business (EoDB)," tambah David.

Baca Juga: RI Dapat Investasi Rp5 Triliun dari Perusahaan Industri Pertanian AS
Peremajaan Sawit Rakyat Ditargetkan Tercapai Pada 2021

Cargill merupakan perusahaan global yang berbasis di Minnesota dengan 155.000 karyawan tersebar di seluruh dunia dan memiliki misi menyediakan nutrisi untuk dunia.

Hadir di Indonesia sejak 1974, Cargill merintis dengan mendirikan sebuah pabrik pakan ternak di Bogor, Jawa Barat hingga kini merambah di industri minyak kelapa sawit, protein, pemanis, pemrosesan kakao dan kopra. Saat ini, kantor pusat Cargill berlokasi di Jakarta dengan lebih dari 20.000 pegawai yang tersebar di 60 lokasi di Indonesia.