Gerai McDonald’s di Surabaya, Malang dan Kediri Ditutup Dampak BTS Meal

Polisi membubarkan kerumunan pengemudi ojol di McD. (Foto: Sariagri/Arief L)

Editor: M Kautsar - Kamis, 10 Juni 2021 | 10:45 WIB

SariAgri - Menu makanan cepat saji yang menjadi program kerjasama boyband asal Korea Bangtan Boys (BTS) dengan McDonald’s berdampak terjadinya kerumunan di sejumlah gerai di Jawa Timur.

Bahkan paket menu BTS Meal seharga Rp 50.000 yang terdiri atas nugget, kentang goreng ukuran medium, minuman ringan soda, makanan berupa nugget, french fries medium, dan minuman ringan soda dan dua saos ala Korea Cajun dengan packaging warna ungu khas BTS, seketika booming sehingga mengundang ratusan orang datang.

Fans BTS atau Army, langsung melakukan aksi borong paket makanan itu via online dan drive thru melalui aplikasi Gojek dan Grab. Akibatnya kerumunan yang terjadi di sejumlah gerai McD baik yang ada di Kota Surabaya, Malang, dan Kediri dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian setempat.

Seperti di McD Basuki Rahmat (Basra) yang terletak di tengah Kota Surabaya ditutup langsung oleh polisi dari Polsek Genteng karena terjadi antrian mengular cukup panjang hingga ke jalan raya. Penutupan ini dilakukan sejak pukul 13.30 WIB.

"Kami minta close dulu pukul 13.30 WIB, karena makin ramai, potensi kerumunannya besar, orang ramai dari ojol juga ada promo BTS-BTS itu," ujar Kapolsek Genteng, AKP Hendry F Kennedy kepada Sariagri, Rabu (9/6).

Hendry menuturkan pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan gerai ini akan dibuka kembali. Dia meminta manajemen McD Basra untuk berkoordinasi dan mencari jalan keluar agar bisa menghindari kerumunan para pembeli BTS Meal.

"Tetap kami pantau, karena kami nggak mau Surabaya jadi klaster penularan COVID-19 lagi dan jadi zona merah lagi," kata dia.

Selain McD Basra, tiga gerai lainya di Kota Surabaya juga ditutup paksa. Seluruh ojek online yang memadati tiga gerai makanan cepat saji itu juga diminta bubar meninggalkan lokasi.

"Tadi tiga gerai McD yang ada di Margorejo, Plaza Marina, dan di Jalan Mayjend Yono Suwoyo kami minta untuk menghentikan kegiatan penjualan BTS melalui online," ujar Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto.

Tak hanya menghentikan operasional dari 3 gerai tersebut, Satgas juga memberikan sanksi denda pada satu gerai karena bandel tetap beroperasi sehingga menimbulkan kerumunan.

“Untuk gerai yang di Plaza Marina, karena kerumunan cukup banyak, Pak Camat memberikan sanksi denda Rp5 juta, kalau di tempat-tempat lain sudah bisa diurai jadi bisa dicegah," ungkap dia.

Sementara di Kota Malang, McDonald's Sarinah di Jalan Basuki Rahmat sempat terjadi cekcok mulut antara pihak Manajemet McD dan driver ojek online.

Akibat kericuhan ini, pihak kepolisian setempat langsung membubarkan kerumunan dan menyatakan gerai tersebut ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Yang jelas ini tadi sifatnya mendadak. Sehingga tidak ada perkiraan dari pihak mcd, orang datang membuat kerumunan. Kemudian kita cek, kemudian kita koordinasi sama manajer, agar aplikasi itu ditutup sementara dulu," kata Kapolsek Klojen Kota Malang, Kompol Nadzir Syah Basri.

Upaya pembubaran dan penutupan gerai McD juga dilakukan petugas kepolisian dan satgas Covid-19 Kota Kediri. Langkah ini diambil karena telah terjadi penumpukan para ojek online di McD yang ada di Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri.

“Kami lakukan upaya paksa penutupan gerai dan membubarkan para ojek online karena melanggar protokol kesehatan. Antrean para ojek berjubel dan tidak menjaga jarak. Saya perintahkan gerai tutup selama 3 hari terhitung sejak hari ini,“ beber Kapolres Kediri Kota AKBP, Eko Prasetyo.