Sepertiga Produksi Pangan Global Bakal Terancam Akibat Emisi Gas Rumah Kaca

Ilustrasi gas rumah kaca (Foto: Pixabay)

Editor: Dera - Senin, 17 Mei 2021 | 20:30 WIB

SariAgri - Para ilmuwan memperkirakan sepertiga dari produksi pangan global akan terancam pada akhir abad ini, jika emisi gas rumah kaca terus meningkat. Menurut mereka, peningkatan suhu sekitar 3,7 celcius akan mengakibatkan perubahan pola curah hujan secara drastis di daerah-daerah penghasil pangan utama dunia.

The Guardian melaporkan, para peneliti di Aalto University Finlandia telah menghitung bahwa sekitar 95% dari produksi tanaman saat ini terjadi di daerah yang mereka definisikan sebagai "ruang iklim yang aman" atau kondisi di mana suhu, curah hujan dan kekeringan berada dalam batas tertentu.

Jika suhu naik 3,7C atau sekitar itu pada akhir abad ini, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal One Earth, area aman itu akan menyusut secara drastis, sebagian besar mempengaruhi Asia selatan dan tenggara dan zona Sudano-Sahelian Afrika. Namun jika gas rumah kaca berkurang atau dapat dipertahankan sesuai perjanjian Paris yakni 1,5 C, maka hanya sekitar 5%-8% dari produksi pangan global yang akan berisiko.

“Sepertiga dari produksi pangan global akan berisiko. Kita patut khawatir, karena ruang aman iklim cukup sempit. Tapi ada langkah-langkah yang bisa kita ambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan kita harus memberdayakan masyarakat di zona bahaya untuk mengurangi dampak dan meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptif mereka," ujar Matti Kummu, seorang profesor makanan dan air global di Aalto University dan penulis utama makalah tersebut.

Meskipun kenaikan suhu dapat meningkatkan produksi pangan di beberapa daerah yang saat ini kurang produktif, seperti daerah Nordik, Kummu menjelaskan hal itu yang tidak akan cukup untuk mengimbangi hilangnya daerah penghasil pangan penting di selatan.

Selain mempengaruhi peternakan serta risiko produksi tanaman, banyak daerah yang kemungkinan besar akan mengalami peningkatan kelangkaan air yang besar.

Baca Juga: Sepertiga Produksi Pangan Global Bakal Terancam Akibat Emisi Gas Rumah Kaca
Tips Jaga Kebugaran Tubuh Usai Lebaran, Salah Satunya Makan 3 Kali Sehari

Para peneliti meneliti dampak perubahan iklim pada 27 tanaman pangan terpenting dan tujuh jenis ternak. Pada akhir abad ini, jika emisi tetap tinggi, peneliti juga menemuka mungkin ada sebanyak 1,5m mil persegi (4m sq km) gurun baru di seluruh dunia. Sedangkan jika pemanasan berkisar 1,5C hingga 2C, hutan boreal di Amerika utara, Rusia dan Eropa akan menyusut dari 7m mil persegi saat ini menjadi sekitar 6m mil persegi pada tahun 2100.

Makalah ini memperkuat penelitian sebelumnya yang telah menemukan bahwa pemanasan global sudah berdampak pada produktivitas pertanian.