Pengrajin Batik di Kota Bogor Rancang Motif Batik Khusus Bus

Wali Kota Bogor Bima Arya menunjukkan beberapa motif batik khas Kota Bogor. (Foto: Sariagri/Yudi Asmaraloka)

Editor: M Kautsar - Selasa, 11 Mei 2021 | 18:20 WIB

SariAgri - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melibatkan para pengrajin batik di Kota Bogor berkontribusi dengan membuat desain batik khas Kota Bogor untuk 75 bus yang merupakan bantuan pemerintah pusat. 

Ada enam pengrajin yang akan dilibatkan untuk membuat desain, diantaranya Batik Bogor, Tradisiku, Paniisan, Pancawati dan Handayani Geulis. 

“Saya ingin sekali bus-bus ini diberi sentuhan atau didesain batik khas Kota Bogor, motifnya agak kekinian dan gaul. Jadi nuansanya modern, tapi jangan juga terlalu ramai,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Bima Arya juga berpesan agar desain yang nanti dibuat tidak terlalu dipaksakan dan tidak selalu tentang Kujang, namun bisa menggunakan ikon lain Kota Bogor. Diantaranya talas atau yang menggambarkan Bogor sebagai Kota Pelari namun tetap dengan nuansa batik. 

Untuk warna dasar Bima Arya dan para pengrajin menyepakati enam warna yang nantinya digunakan masing-masing koridor, yaitu biru, kuning, merah, cokleat, hijau dan oranye. 

Dia berharap para pengrajin memberikan opsi desain batiknya dan akan lebih baik diserahkan sebelum batas waktu yang ditentukan. Selain desain untuk bus, dia juga meminta dibuatkan desain batik untuk pengemudi dan shelter bus.

"Saya harap akhir Juni sudah siap. Jadi sebelum batas waktunya desain yang ada bisa dikomunikasikan, sehingga nanti ada masukan-masukan yang bisa diberikan," katanya.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Agus Suprapto berpandangan, ini sebenarnya menjadi kesempatan dan momen yang tepat karena pada 2021 Kota Bogor mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat terkait rencana pengembangan angkutan massal dengan adanya subsidi pola pemberian layanan. 

Pengembangan angkutan massal sendiri kata Agus, sinkron dengan program penataan angkutan di Kota Bogor. Melalui produk batik khas Kota Bogor yang menjadi desain bus ini menjadi alat pengenalan bagi masyarakat secara umum. 

"Diharapkan kepada pengrajin dalam satu bulan ke depan sudah ada contoh desain. Lebih cepat lebih baik karena akan dikomunikasikan lagi sebelum nanti di aplikasikan ke bus," harapnya.

Agus menyebutkan, ada 75 bus yang diterima Kota Bogor dari pemerintah pusat, dimana nantinya bus ini akan melayani 6 koridor atau trayek.

"Rata-rata 1 koridor kurang lebih dilayani 10 bus," sebutnya.

Pemilik Batik Bogor Tradisiku, Syamhudi Siswaya mengungkapkan, rencana ini menjadi satu kepercayaan sekaligus penghargaan bagi pengrajin batik di Kota Bogor.

Menurutnya ide ini sangat bagus sekali sehingga bisa memberikan kesan tersendiri kepada khalayak ramai ketika menggunakan bus.

"Kami akan membuat desain dengan sebaik-baiknya," ujarnya.