Tips Ampuh agar Tubuh Tetap Bugar Selama Berpuasa

Ilustrasi salad. (Pixabay)

Editor: Dera - Rabu, 14 April 2021 | 20:30 WIB

SariAgri - Menjaga daya tahan tubuh tetap prima dan bugar adalah hal penting yang harus diperhatikan selama menjalankan ibadah puasa. Terlebih di tengah kondisi pandemi COVID-19, tentu butuh usaha ekstra untuk meningkatkan kekebalan tubuh tetap prima selama berpuasa.

Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menjaga tubuh tetap bugar selama berpuasa. Selain pola makan, pemenuhan nutrisi harian pun penting untuk diperhatikan.

Agar ibadah puasa berjalan lancar dan kesehatan tetap terjaga, spesialis diet dan psikolog klinis Merve Öz membagikan sejumlah tips yang harus diperhatikan selama menjalani ibadah puasa. Apa saja itu?

Pentingnya sahur

Menurut Öz, seperti dilansir Daily Sabah.com, menjalankan sahur ternyata penting dilakukan selama puasa, karena istem kekebalan tubuh berada dalam kondisi sangat aktif. Ini memungkinkan tubuh memperbaiki sel dan melawan kuman dengan lebih baik. Karena itulah, makan sahur menjadi penting, sehingga kekebalan tubuh tidak akan menurun.

"Jika kamu tidak bangun untuk sahur, tubuh akan stres karena kelaparan yang berkepanjangan yang dapat menurunkan kekebalan tubuh," katanya.

Makanan yang diperlukan

kunci membangun pola makan yang sehat selama Ramadan adalah memilih makanan yang lebih ringan, tetapi mengenyangkan. Hal ini membantu tubuh mengisi kembali semua nutrisi yang mungkin hilang sepanjang hari.

Cobalah masukan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan protein seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, kacang-kacangan serta produk susu.

“Sup bergizi, telur, keju, zaitun, sayuran hijau, mentimun, tomat akan ideal untuk sahur. Pecinta oatmeal juga bisa menganggapnya sebagai pilihan,”kata Öz.

Namun, ia merekomendasikan telur sebagai sumber protein paling baik, di samping oatmeal atau bubur gandum einkorn untuk meningkatkan rasa kenyang dan menahan rasa lapar lebih lama.

Pilih sup dan salad

Sebagai menu berbuka, mulailah dengan sup atau salad. Sup adalah pilihan sangat bagus sebagai permulaan karena membantu tubuh perlahan menyesuaikan diri dengan rasa kenyang dan mencegah peningkatan gula darah secara tiba-tiba.

Öz juga merekomendasikan makan salad yang segar sebagai pendamping makanan utama saat buka puasa. Sayuran hijau dan sayuran dalam salad tidak hanya akan mengisi perut, tetapi juga mencegah tubuh mengonsumsi terlalu banyak kalori sekaligus.

“Setelah kamu berbuka puasa dan makan sup, istirahatlah selama 15 menit, lalu lanjutkan ke hidangan utama,” kata Öz.

Persediaan antioksidan

Antioksidan dalam makanan, terutama buah dan sayuran berwarna dapat membantu mencegah kerusakan sel, sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Itu sebabnya mengonsumsi buah-buahan sebagai camilan di sela-sela buka puasa dan sahur sangat dianjurkan.

“Buah juga tinggi serat yang memfasilitasi fungsi sistem pencernaan dan menciptakan lingkungan yang cocok bagi bakteri menguntungkan untuk berkembang di usus. Semakin banyak bakteri menguntungkan yang kita miliki di usus, semakin kuat kekebalan kita, ”kata Öz.

"Ketika datang ke makanan penutup, cobalah untuk mencari buah-buahan sebanyak mungkin," tambahnya.

Perhatikan kebutuhan karbohidrat

Selama berpuasa, sebaiknya kurangi atau hindari gorengan atau kue kering.

Öz mengatakan, roti adalah "karbohidrat kualitas terbaik" daripada nasi, pasta atau bulgur. Untuk berbuka, pakar diet ini menyarankan sebaiknya memilih roti gandum atau gandum einkorn daripada tepung putih yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Menambah berat badan dengan cepat dan kelebihan berat badan juga dapat membuat rentan terhadap banyak penyakit, termasuk penyakit jantung dan diabetes, dan dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk dari COVID-19. Oleh karena itu, para ahli diet sangat mementingkan menjaga berat badan yang sehat, terutama selama Ramadan.

Minumlah setidaknya 1,5 liter air

Air adalah suatu keharusan untuk sistem kekebalan yang kuat karena menjaga semua sistem dalam tubuh berfungsi dengan baik. Air juga membantu membuang racun dari tubuh, mengangkut nutrisi ke sel kita dan menetralkan bakteri dan virus," ujar Öz.

Perlukah berolahraga?

Meskipun olahraga mungkin menjadi hal terakhir yang ingin kamu lakukan saat berpuasa, dokter menyarankan setidaknya 30 menit aktivitas untuk menjaga tubuh dalam kondisi prima, membantu pencernaan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tidak hanya fisik, olahraga secukupnya baik bagi kesehatan mental.

Baca Juga: Tips Ampuh agar Tubuh Tetap Bugar Selama Berpuasa
Benarkah Puasa Dapat Menyembuhkan Asam Lambung? Ini Penjelasan Ahli

Jika kondisi fisik tidak memungkinkan, setidaknya cobalah berjalan 30 menit setiap hari tanpa memaksakan diri.

Kebanyakan dokter menyarankan untuk menahan diri dari latihan intensitas tinggi selama puasa dan berolahraga satu atau dua jam setelah makan untuk mencegah gangguan pencernaan.

Jalan cepat adalah olahraga yang paling direkomendasikan, dokter merekomendasikannya satu atau dua jam sebelum buka puasa atau setelah buka puasa.