Selain Seroja, BMKG Minta Warga Waspadai Dampak Siklon Tropis Odette

Penampakan Siklon Odette. (Foto: BMKG)

Editor: M Kautsar - Jumat, 9 April 2021 | 20:50 WIB

SariAgri - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kedeputian Bidang Meteorologi BMKG mengeluarkan informasi mengenai adanya pertumbuhan 'Siklon Tropis Odette' di Samudera Hindia. Siklon ini akanmemberikan dampak tidak langsung bagi wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan bahwa pertumbuhan Siklon Tropis Odette berawal dari bibit siklon 90S yang sejak Jumat (2/4) muncul bersamaan dengan bibit siklon atau cikal bakal Siklon Tropis Seroja.

"Bibit siklon 90S yang sejak tanggal 2 April 2021 muncul bersamaan dengan bibit siklon cikal bakal siklon Seroja saat ini telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Odette di Samudra Hindia," jelas Guswanto, Jumat (9/4).

Hasil monitoring BMKG, posisi siklon ini berada pada 14.2 LS dan 107.77 BT atau sekitar 780 kilometer selatan barat daya dari Cilacap, Jawa Tengah.

Adapun kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi Siklon Tropis Odette mencapai 45 knots atau sekitar 80 kilometer per jam dan tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 900 hPa.

Guswanto juga menjelaskan bahwa pemberian nama Siklon Tropis Odette ini dilakukan oleh Australian Bureau of Meteorology (BoM) Tropical Cyclone Warning Center (TCMC) karena posisi siklon tropis ini berada pada wilayah tanggung jawab Australia.

"Karena posisi siklon tropis tersebut berada di wilayah tanggung jawab Australia," jelasnya.

Menurut prediksinya, Siklon Tropis Odette ini akan terus bergerak ke arah selatan-barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan intensitas yang cenderung melemah.

Keberadaan Siklon Tropis Seroja dan Siklon tropis Odette dalam 24 jam ke depan ini memberikan dampak tidak langsung seperti potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, akan tetapi tidak se-ekstrem seperti dampak Siklon Tropis Seroja yang melanda sebagian besar wilayah NTT dan NTB.

"Potensi tersebut dipastikan tidak akan seekstrem seperti ketika kejadian Siklon Tropis Seroja masih di dekat wilayah Nusa Tenggara Timur," kata Guswanto.

Sedangkan potensi dampak gelombang tinggi, dia menjelaskan bahwa hal itu dapat terjadi hingga 2 hari ke depan.

Guswanto menjelaskan bahwa tinggi gelombang 1.25-2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa, Perairan Selatan Pulau Bali hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian Selatan, Selat Sumba bagian Barat, Laut Sawu bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Sawu, dan Perairan Selatan Pulau Rotte.

Kemudian tinggi gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, dan Samudra Hindia Selatan NTB Hingga NTT.

Selanjutnya, tinggi gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa-Bali.

Dengan melihat hasil analisa dan prakiraan perkembangan pertumbuhan Siklon Tropis Odette tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah serta mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang.

"Masyarakat diimbau untuk tetap berhati hati," kata Guswanto.

Seluruh pemangku kebijakan di daerah juga diharapkan dapat mempersiapkan segala hal yang dianggap perlu untuk mengantisipasi adanya dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan dari adanya siklon tropis tersebut.