Bantuan Pangan 'Sembako Jawa Barat 2021' di Bandung Barat Dinilai Buruk

Ratusan sembako tengah dibagikan relawan ke warga Magetan (SariAgri/ Arief L)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 15 Maret 2021 | 12:40 WIB

SariAgri -  Program Bantuan Sembako Jawa Barat 2021 yang digulirkan Kementerian Sosial di 16 Kecamatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dinilai buruk.

Mereka mengeluhkan buruknya kualitas dan kuantitas barang yang diberikan, sehingga jauh dari memuaskan realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tersebut bagi masyarakat.

Lelen, salah satu penerima manfaat bantuan itu mengatakan, sejak pertama kali bantuan itu digulirkan beberapa tahun lalu, jumlah barang bantuan yang ia terima tidak sesuai dengan acuan yang diberikan pemerintah.

"Memang sejak awal kualitas barang sudah begitu (jelek), kami hanya menerima," ujarnya pasrah, Minggu (14/3/2021).

Warga Kampung Manapa, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, itu kemudian merinci bantuan yang diterima mulai beras yang warnanya menguning dengan kategori medium.

"Seharusnya berasnya kan premium, ini malah medium dengan brokennya (pecahannya) di atas 20 persen," kata dia.

Kedua, jumlah telur sebanyak 12 butir, diperkirakan kurang dari 1 kg, padahal dengan ukuran telur yang saya terima, seharusnya 15 butir, untuk mencapai berat 1 kg. Kentang kecil sebanyak 8 biji dari yang dijanjikan 1 kilogram, 1 bungkus tahu ukuran kecil, serta 2 denden ukuran kecil, diperkirakan bobot 2 ons.

"Total paling kalau dihitung-hitung sekitar harga pasaran setempat di warungan 150 ribu, itu penjual sudah mengambil keuntungan, padahal dana yang diterima dari pemerintah Rp200.000, jadi tidak sesuai dengan paket yang diterima" tutur sosok berusia 40 tahun itu.

Hal senada juga dikeluhkan Lia Neliawati, penerima manfaat bantuan lainnya. Menurut warga Kampung Cikamuning, Desa Tagog Apu, Kecamatan Tagog Apu tersebut, jumlah beras yang ia terima berkurang.

Rinciannya, beras 9 kg, daging ayam 1 kilogram dalam keadaan pucat dan membiru, dengan bau busuk menyengat, kacang hijau, telur dan buah-buahan yang jauh dari standar yang ditentukan.

"Saya harap tim satgas pangan, saber pungli atau aparat penegak hukum terjun ke masyarakat untuk mengetahui hal itu (penyimpangan)," ujar dia.

Sementara itu, Nana, Ketua RT 02 RW 4, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin mengakui besaran jumlah bantuan yang diberikan. Ia menyatakan, lembaganya hanya mendapatkan tugas untuk mengawal bantuan tersebut.

Baca Juga: Bantuan Pangan 'Sembako Jawa Barat 2021' di Bandung Barat Dinilai Buruk
Per Januari 2021 Bansos Sembako di Jabodetabek Diganti Bantuan Sosial Tunai

"Mohon maaf kalau soal isi bantuan bisa ditanyakan langsung ke mitra yang ditunjuk pemerintah," kilah nya.

Seperti diketahui, untuk membantu warga terdampak Covid-19, Kementerian Sosial kembali menggulirkan program sembako dalam bentuk bantuan pangan tunai dengan nilai bantuan Rp200.000 per bulan per keluarga.

Bantuan itu wajib dibelanjakan di e-warung setempat yang ditentukan oleh Kemensos atau tempat-tempat penjualan makanan untuk bahan pokok karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sumber vitamin serta mineral.