Mencengangkan, Ilmuwan Temukan 140.000 Virus dalam Usus Manusia

Ilustrasi usus manusia. (pixabay)

Editor: Dera - Rabu, 3 Maret 2021 | 17:10 WIB

SariAgri - Merebaknya wabah corona tidak hanya mengejutkan, tapi secara luas membuka rasa ingin tahu manusia mengenai berbagai hal tentang virus. Namun tak banyak disadari, sebagian besar virus bahkan hidup dan berkembang di dalam tubuh manusia.

Belum lama ini, sebuah proyek database terbaru yang dikumpulkan oleh para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 140.000 spesies virus yang tinggal di usus manusia. Jumlah ini mungkin terdengar cukup mencengangkan, mengingat lebih dari separuh virus ini sebelumnya tidak diketahui oleh sains.

Namun tentunya, seperti diungkapkan para peneliti, virus-virus itu tidak berbahaya.

"Penting untuk diingat bahwa tidak semua virus berbahaya, tetapi mewakili komponen integral dari ekosistem usus," jelas ahli biokimia Alexandre Almeida dari Institut Bioinformatika Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (EMBL-EBI) dan Institut Wellcome Sanger.

"Sampel ini sebagian besar berasal dari individu sehat yang tidak memiliki penyakit tertentu," tambahnya, seperti dilansir Science Alert.

Katalog virus baru ini disebut Gut Phage Database (GPD), berisi analisa terhadap 28.000 metagenom individu dan catatan sekuensing DNA sampel mikrobiom usus yang dikumpulkan dari 28 negara, bersama dengan hampir 2.900 referensi genom bakteri usus yang dibudidayakan.

Hasil penelitian mengungkapkan, 142.809 spesies virus yang berada di usus manusia, merupakan jenis virus tertentu yang dikenal sebagai bakteriofag yang menginfeksi bakteri, selain organisme bersel tunggal yang disebut archaea.

Dalam lingkungan mikrobioma usus, dihuni oleh beragam campuran organisme mikroskopis yang mencakup bakteri dan virus, bakteriofag dianggap memainkan peran penting, yakni mengatur bakteri maupun kesehatan usus manusia itu sendiri.

"Bakteriofag sangat mempengaruhi komunitas mikroba dengan berfungsi sebagai vektor transfer gen horizontal, pengkodean fungsi aksesori yang bermanfaat bagi spesies bakteri inang dan mempromosikan interaksi ko-evolusioner yang dinamis," tulis para peneliti dalam makalah baru mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan baru dalam analisis metagenomik telah secara signifikan memperluas kesadaran kita tentang varietas virus. Para peneliti menggambarkannya sebagai, "Perluasan besar-besaran keanekaragaman bakteriofag usus manusia."

"Sepengetahuan kami, set ini mewakili koleksi paling komprehensif dan lengkap dari genom fag usus manusia hingga saat ini. Memiliki database komprehensif dari genom fag berkualitas tinggi, membuka jalan bagi banyak analisis virome usus manusia pada resolusi yang jauh lebih baik, memungkinkan asosiasi klade virus tertentu dengan fenotipe mikrobioma yang berbeda," papar peneliti dalam studi tersebut.

Basis data telah memperbarui apa yang kita ketahui tentang perilaku virus. Penelitian menunjukkan lebih dari sepertiga (36 persen) kelompok virus yang diidentifikasi tidak terbatas untuk menginfeksi satu spesies bakteri, berarti mereka dapat membuat jaringan aliran gen melintasi spesies bakteri yang berbeda secara filogenetik.

Selain itu, para peneliti menemukan 280 kelompok virus yang didistribusikan secara global, termasuk satu kelompok virus yang baru diidentifikasi atau Gubaphage yang tampaknya merupakan kelompok virus paling umum kedua di usus manusia, mengikuti apa yang dikenal sebagai kelompok crAssphage.

Penemuan yang sudah dilaporkan dalam Cell ini diyakini memberi wawasan baru dan dapat membuka jalan bagi penelitian di masa mendatang.

Baca Juga: Mencengangkan, Ilmuwan Temukan 140.000 Virus dalam Usus Manusia
Vaksin Adalah Cara Terbaik Tangkal Berbagai Mutasi dari COVID-19

"Penelitian bakteriofag saat ini sedang mengalami kebangkitan," kata ahli mikrobiologi Trevor Lawley dari Wellcome Sanger Institute.

"Katalog virus usus manusia berkualitas tinggi dan berskala besar ini hadir pada saat yang tepat sebagai cetak biru untuk memandu analisis ekologi dan evolusioner dalam studi virome di masa mendatang," harap Lawley.