Capai Rp 120,4 Triliun, Investasi di Jabar Nomor Satu Nasional

Editor: M Kautsar - Jumat, 29 Januari 2021 | 13:15 WIB
SariAgri - Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi nomor satu dalam realisasi investasi sepanjang tahun 2020. Investasi di Jawa Barat mencapai Rp120,4 triliun.
Secara nasional, realisasi nilai investasi di Indonesia menyentuh angka Rp826,2 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, capaian investasi Jabar harus dicontoh oleh provinsi lain. "Investasi Jabar terbanyak, provinsi lain perlu belajar dari Kang Emil. Apakah karena ada infrastruktur pendukung seperti Pelabuhan Patimban atau apa, sehingga menarik datangnya investor ke Jabar," ucap Bahlil.
Bahlil mengatakan pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada investasi dan konsumsi. Saat ini investasi memberikan andil sebesar 30 persen sementara konsumsi sebesar 57 persen.
Investasi menjadi pintu masuk untuk peningkatan konsumsi yang masif. Jawa Barat sebagai provinsi dengan nilai investasi terbanyak secara nasional telah memberikan andil bagi pertumbuhan ekonomi. "Jika ada investasi maka akan ada penyerapan tenaga kerja, memberikan penghasilan dan kepastian pendapatan, sehingga konsumsi masyarakat meningkat," katanya.
Bahlil menyebut, target investasi pada 2020 telah mencapai target. Dari perubahan target menjadi Rp 817,2 triliun, BKPM mendapat Rp826,2 triliun atau 101,1 persen dari target.
Berdasarkan catatan BKPM, pada kuartal I/2020 capaian PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp98 triliun dan PMDN (Dalam Negeri) Rp112,7 triliun. Kuartal II perolehan PMA dan PMDN turun. Asing Rp97,6 triliun dan dalam negeri Rp94,3 triliun.
Lalu periode selanjutnya saat pemerintah mulai mengurangi pembatasan sosial, realisasi naik. PMA lebih tinggi dari PMDN yaitu Rp106,1 triliun dan Rp102,9 triliun.
Kuartal akhir tahun ketika UU Cipta Kerja disahkan dan kepastian adanya vaksin kembali membuat PMA lebih tinggi dari PMDN. Besaran modal asing Rp111,1 triliun dan dalam negeri Rp103,6 triliun.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan ada sejumlah alasan kenapa investor tertarik untuk berinvestasi di Jawa Barat. Investor menganggap infrastuktur di Jawa Barat sangat mendukung rencana investasi. Investor pun mengakui jika infrastruktur Jawa Barat lebih baik dari provinsi lain.
"Pembangunan Patimban itu viral diantara para pengusaha dunia sehingga banyak yang tertarik masuk Jabar. Ada 13 kota industri baru yang menarik bagi investor di kawasan Rebana," ujar Kang Emil, sapaan Rdwan Kamil.
Hal lain adalah tingkat produktivitas pekerja Jabar jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Bahkan pengusaha yang memindahkan perusahaannya ke luar Jabar banyak yang balik lagi. "Isu upah tidak terlalu menjadi masalah, tetapi produktivitas pekerja lebih penting," katanya.
Kang Emil menegaskan tidak membatasi investor dari negara tertentu saja. Semua bisa datang untuk berinvestasi sehingga tidak akan ada negara atau investor yang paling dominan di Jawa Barat.
Investor yang datang juga wajib berkomitmen untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang. Dia juga tak segan memberikan akses komunikasi secara langsung bagi para investor.