Dapat Lampu Hijau BPOM, Program Vaksinasi Covid-19 Digelar Mulai Rabu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi. (Foto: Setkab)

Editor: M Kautsar - Senin, 11 Januari 2021 | 20:15 WIB

SariAgri - Pemerintah merencanakan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada hari Rabu (13/01/2021) mendatang. Penerima vaksin pertama Covid-19 yaitu Presiden Joko Widodo.

“Insyaallah, Bapak-Ibu kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh Bapak Presiden,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Senin (11/01).

Pelaksanaan vaksinasi gratis tersebut akan dilakukan setelah adanya persetujuan penggunaan darurat emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Berita baik dari MUI (mengenai kehalalan vaksin Sinovac) juga sudah keluar, insyaallah berita baik dari BPOM juga bisa segera menyusul,” ujar Budi.

Pemerintah, imbuhnya, tidak akan mendahului persetujuan dari BPOM. Sebab, BPOM adalah badan independen yang secara saintifik berhak untuk menentukan apakah vaksin ini layak atau tidak.

“Jadi sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM itu keluar,” tegas Budi.

Sementara itu, Kepala BPOM Penny Lukito melalui keterangan persnya, Senin (11/01) sore, menyampaikan bahwa pihaknya menyetujui penggunaan dalam kondisi darurat untuk vaksin Covid-19 Coronovac produksi Sinovac.

“Pada hari ini, Senin, tanggal 11 Januari 2021, Badan POM memberikan izin penggunaan dalam kondisi emergency (emergency use authorization) untuk vaksin COVID-19 yang pertama kali kepada vaksin Coronovac produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma,” ujar Penny.

Pengambilan keputusan ini, ujar Penny, didasarkan pada rekomendasi yang diterima, berupa hasil pembahasan yang dirumuskan dalam rapat pleno dari anggota Komite Nasional Penilai Obat, tim ahli dalam bidang imunologi, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan ahli epidemiologi pada 10 Januari 2021.

Pengambilan keputusan ini juga dilakukan berdasarkan pada hasil evaluasi dan diskusi yang komprehensif terhadap data dukung dan bukti ilmiah yang menunjang aspek keamanan, khasiat, dan mutu dari vaksin.

“Badan POM senantiasa mengedepankan kehati-hatian, integritas, dan independensi serta transparansi dalam pengambilan keputusan pemberian EUA ini, dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat, kesehatan dan jiwa masyarakat,” ujar Penny.