Tim Riset dan Uji Klinis Unpad: Vaksin Sinovac Aman

Editor: M Kautsar - Senin, 4 Januari 2021 | 21:01 WIB
SariAgri - Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran memastikan vaksin Sinovac asal Cina aman. Ketua Tim Riset Prof. Kusnandi Rusmil, menepis berbagai kabar menyesatkan seputar efek samping dari proses uji klinis fase III vaksin Covid-19 yang sudah berlangsung selama 6 bulan terakhir.
“Isu yang beredar vaksin begini, vaksin begitu, rasanya enggak. Indonesia dari dulu sudah biasa melakukan imunisasi, baik di puskesmas, di daerah, dan sebagainya,” kata Kusnandi dalam peluncuran acara International Conference on Covid-19 Pandemic di Unpad, Senin (4/1).
Guru Besar Fakultas Kedokteran unpad ini menjelaskan, selama 6 bulan uji klinis dilakukan, efek samping yang dirasakan sejumlah relawan hanya panas ringan dan sedikit demam. Efek ini sembuh dengan sendirinya dalam 2 hari.
Oleh karena itu, Kusnandi menjamin keamanan dari vaksin Sinovac ini. Sementara terkait efektivitas dan imunogenitasnya masih dalam proses penelitian.
“Penelitiannya belum selesai, nanti sebentar lagi pada bulan Januari saya akan melakukan report ke Bu Rektor untuk dilaporkan kepada Bio Farma,” ujarnya.
Menurutnya, efek samping yang ditimbulkan tidak menyebabkan hal-hal yang krusial. “Memang selalu ada efek sampingnya, tetapi selalu bisa kita atasi. Manfaat vaksin jauh lebih besar dari efek sampingnya,” tuturnya.
Tim riset uji klinis Covid-19 Unpad sudah melakukan penyuntikan terhadap 1.620 subyek penelitian yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Total peserta yang melakukan pendaftaran uji klinis ini berjumlah 1.814 orang.
Dari total pendaftar, pihaknya melakukan seleksi dengan cara menggelar tes rapid dan tes swab. Hasilnya terjaring 1.732 orang yang memenuhi persyaratan tahap pertama. Selanjutnya, tim melakukan seleksi lagi sehingga menghasilkan 1.620 orang.
Proses penyuntikan pertama sudah dilakukan terhadap 1.620 orang. Namun, jumlah relawan berkurang menjadi 1.603 saat proses penyuntikan kedua dilakukan. Sebanyak 17 peserta tidak datang dengan sejumlah alasan.
Sementara itu, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan proses uji klinis terhadap sejumlah vaksin yang beredar di Indonesia. Oleh karena itu, uji klinis fase III vaksin Covid-19 dinilai tepat dilakukan.
"Kerja sama dengan Bio Farma sudah lama dilakukan, salah satunya tentang vaksin ini,” kata Rina.