Register Login

Home

Pertanian

Perikanan

Kehutanan

Ekonomi

Energi

Teknologi

Agri Video

Galeri

Lapsus

Indeks
Home>News

Menkes Tekankan Program Vaksinasi Perlu Dukungan Masyarakat

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Antara/HO-Dok Bio Farma)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 31 Desember 2020 | 16:40 WIB

SariAgri - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan program vaksinasi merupakan strategi utama dalam menyelesaikan permasalah pandemi COVID-19. Menurut dia, dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk menyelesaikan program vaksinasi tersebut.

“Dengen berjalannya program vaksinasi ini kita justru harus tetap menjalankan protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” ujarnya

Budi berharap keberadaan vaksin COVID-19 mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Karena, lanjut dia, pemerintah tidak akan mungkin bisa sukses tanpa adanya dukungan kuat dari masyarakat.

“Mudah-mudahan yang kita lakukan disini bisa diikuti, dikerjasamakan, bisa didukung seluruh rakyat Indonesia, karena tidak mungkin pemerintah bisa melakukan ini sendiri. Saya percaya bahwa bersama kita bisa,” pungkasnya.

Hari ini Menkes menyambut kedatangan 1,8 juta vaksin sinovac batch kedua dimana sebelumnya telah dikirim 1,2 juta vaksin yang sama. Dikatakan Menkes, biofarma telah menandatangani perjanjian pemesanan 50 juta vaksin dari Astrazaneca dan Novavax yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Menkes Tekankan Program Vaksinasi Perlu Dukungan Masyarakat
Jokowi: Saya Akan Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19 di Indonesia

“Hari ini kita menyaksikan bersama datangnya batch kedua dari vaksin sinovac ke Indonesia. Insya Allah dengan doa seluruh rakyat Indonesia, sebelum rakyat kembali untuk bekerja di bulan Januari vaksin ini sudah bisa kita distribusikan ke 34 Provinsi untuk tenaga kerja kesehatan kita,” katanya saat konpers di Bndara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (31/12/2020).

Untuk diketahui, di Indonesia telah ada 3 juta dosis vaksin jadi dari sinovac. Selanjutnya dalam waktu dekat pemerintah akan mendatangkan lagi 15 juta dosis vaksin dan kemudian dilakukan manufaktur terlebih dahulu Biofarma.(Arif Ferdianto)