BRG Uji Coba Sekat Kanal Berbahan Kampas Beton

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead saat meninjau uji coba kanal kampas beton di Desa Pulau Geronggang Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten OKI Sumsel.

Editor: M Kautsar - Kamis, 10 September 2020 | 10:30 WIB

SariAgri - Badan Restorasi gambut (BRG) menggelar uji coba pengoperasian sekat kanal yang dibuat dari bahan kampas beton. Penggunaan bahan tersebut diklaim lebih awet dari pada pembuatan sekat kanal dengan bahan kayu yang selama ini diterapkan di sejumlah titik kanal yang ada di lahan gambut. 

Kepala BRG, Nazir Foead mengatakan pengoperasian sekat kanal menggunakan bahan kampas beton ini merupakan yang pertama kali di Indonesia.

"Kalau kayu biasanya mudah lapuk. Nah, dengan dilapisi kampas beton ini sekatnya lebih tahan lama," ujar Nazir saat meninjau Uji Coba Sekat Kanal Kampas Beton Desa Pulau Geronggang Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Rabu (09/09). 

Nazir mengatakan usia sekat kanal kampas beton tersebut bisa bertahan hingga belasan sampai puluhan tahun. Berbeda jika dibandingkan dengan penggunaan kayu dan tanah. "Kalau sebelumnya harus ditinjau terus kondisinya. Saat ini lebih awet lagi," katanya. 

Menurut Nazir, sejak 2017-2019, BRG telah membuat penimbunan kanal sebanyak 37 unit, sekat Kanal sebanyak 774 unit dan Sumur Bor sebanyak 331 unit serta pemeliharaan pilot revegetasi seluas 250 ha yang berada di kawasan lahan gambut. Sementara di tahun ini, BRG akan membuat timbun kanal sebanyak 20 unit serta sekat kanal sebanyak 52 unit. 

"Kami juga terus melaksanakan pemeliharaan infrastruktur Pembasahan Gambut (IPG) dan revegetasi di lahan gambut," kata dia. 

Dijelaskan Nazir, sebelum membangun sekat kanal pihaknya lebih dulu memetakan Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG). Untuk melihat neraca air dari KHG. Sehingga dapat diketahui kanal mana yang harus ditutup.

"Dengan begitu pembasahan di sekitar lahan gambut bisa berjalan efektif," ucapnya. 

Sementara itu, Peneliti tanah dan Air Fakultas pertanian Unsri, Edward Saleh menjelaskan pembuatan kanal di lahan gambut sangat efektif untuk meningkatkan muka air tanah. Sehingga menjaga agar lahan gambut tetap basah.

"Sepanjang masih ada aliran air, kanalnya masih tetap berfungsi untuk membasahi lahan. Kalaupun kemarau panjang terjadi seperti tahun lalu, kanal ini masih bisa membasahi lahan di sekitarnya," ucap Edward. (Sariagri.id/Bob Prasetyo)