Pemberian Bansos untuk Pemulihan Ekonomi Berlanjut Tahun Depan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Dok.ekon.go.id)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 7 September 2020 | 13:45 WIB

SariAgri - Presiden Joko Widodo memastikan pemberian bantuan sosial (bansos) sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19 berlanjut tahun depan.

"Program lanjutan prioritas bansos ada empat," ujar  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai sidang kabinet paripurna "Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021" yang dipimpin Presiden jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (7/9/2020)

Airlangga mengatakan, pemerintah sepakat menetapkan empat program bansos sebagai prioritas untuk dilanjutkan pada tahun depan.. Empat program tersebut antara lain bansos tunai presiden terkait UMKM, bantuan untuk subsidi gaji yang akan dilanjutkan kuartal pertama tahun depan, kartu prakerja, dan bansos tunai dalam bentuk pkh dan sembako. Program-program tersebu diharapkan akan menjaga daya beli masyarakat dalam situasi pandemi COVID-19.

"Terkait program-program yang berjalan dari PEN adalah program PKH, sembako baik Jabodetabek maupun tunai di non-Jabodetabek, kartu prakerja, diskon listrik, logistik, BLT desa, investasi koperasi melalui LPDB KUMKM, dan bantuan pelaku usaha mikro BPUM,” katanya.

Airlangga menambahkan dalam sidang kabinet juga disepakati, khusus tahun depan akan dilanjutkan program prioritas atau unggulan yakni pengadaan vaksin. Sejauh ini untuk pengadaan vaksin, beberapa perusahaan sudah mempersiapkannya sampai tahap tertentu.

Baca Juga: Pemberian Bansos untuk Pemulihan Ekonomi Berlanjut Tahun Depan
MPR: Penyaluran Banpres ke Pelaku UMKM Harus Diawasi Ketat

"Vaksin Merah Putih dipimpin Kemenristek bersama Lembaga Eijkman, bio farma telah melakukan kerja sama dengan Sinovac yang menyiapkan 290 juta dan dari G-42 menyiapkan 30 juta di tahun ini dan pemerintah sudah menyiapkan dana Rp3,8 triliun tahun depan multiyears Rp37 triliun," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Kemenkes juga akan menyiapkan operasionalisasi vaksinasi yang diperkirakan bisa dimulai awal tahun depan dengan masuknya 30 juta vaksin pada akhir tahun ini.(Ant)