Keren! Produk UMKM Mulai Tembus Pasar Minimarket

Produk UMKM di Purbalingga Tembus Pasar Minimarket (SariAgri)

Editor: Idho - Minggu, 9 Agustus 2020 | 12:00 WIB

SariAgri - Produk umkm di Purbalingga perlahan semakin banyak diminati banyak orang. Setelah kain tenun yang tembus pasar internasional, kini produk lokal UMKM masuk pasar minimarket Alfamart.

Sedikitnya 34 produk UMKM mulai dijual di empat outlet Alfamart. Hal ini juga atas upaya Pemkab Purbalingga yang menggandeng Alfamart guna meningkatkan daya saing produk UMKM lokal.

"Tahap awal baru 4 outlet, tahap selanjutnya bisa disediakan di seluruh outlet Alfamart di Purbalingga. Kedepan diharapkan bisa diperluas lagi masuk ke gerai-gerai Alfamart di kabupaten lain,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM.

Bupati Tiwi mengatakan, produk UMKM lokal yang bisa masuk tentu memiliki berbagai persyaratan sebagaimana produk UMKM yang masuk dalam program Tuka-Tuku Purbalingga.

Diantaranya memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), PIRT, kualitas dan kontinuitas terjaga.

"Jangan sampai nanti ordernya banyak tiba-tiba kewalahan dan tidak mampu mencukupi,” imbuhnya.

Salah satu pelaku UMKM Purbalingga, Ngudiono mengungkapkan pihaknya sangat terbantu dengan terobosan kerjasama pemasaran ini.

"Kami sangat terbantu apalagi di saat pandemi seperti ini dimana kami mengalami kesulitan dalam memasarkan produk lokal," katanya.

Deputi Branch Manager Alfamart Cabang Cilacap, Ikhwan Ngabdi Raharjo juga mengucapkan terimakasih karena diberi kesempatan untuk memasarkan produk UMKM, meskipun saat ini baru 4 outlet diharapkan bisa terus bertambah.

"Dalam planning kami beserta tim, produk (UMKM) ini kita evaluasi 3 bulan ke depan, ketika bisa memenuhi persyaratan baik dari sisi hasil pemasaran dan sebagainya, maka kita akan main di seluruh outlet Purbalingga, ketika sudah cukup bagus maka diperluas ke area target kami di 400 outlet, bahkan nasional, ini bukan tidak mungkin, beberapa produk UMKM lokal daerah lain juga sudah ada yang go nasional,” katanya.

Payung Hukum

Meski demikian menurut Ketua Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNNES Dr Suwito Eko Pramono MPd mengatakan, UMKM di Jawa Tengah banyak yang asal berdiri dan belum berpayung hukum.

Dr Suwito Eko Pramono MPd menuturkan pihaknya acap kali menemukan kendala ketika menemukan UMKM membutuhkan kerjasama dengan UNNES namun belum mengantongi payung hukum.

Baca Juga: Keren! Produk UMKM Mulai Tembus Pasar Minimarket
Gubernur Khofifah Klaim PDRB Industri Mamin Jatim Tertinggi Nasional

"Dengan pengajuan anggaran yang ada, harus ada bukti secara yuridis formal. Dan ini kendala kita ketika kita mengajukan anggaran ke pusat," ungkapnya.

Untuk itu, ia berharap pemerintah desa bisa membantu pengelola UMKM dalam melengkapi izin.
Termasuk, perihal rekening yang harus dibuat juga bukan atas nama pribadi/perorangan melainkan atas nama UMKM atau nama organisasi.