Mentan Syahrul Yasin Limpo Beri Bantuan Korban Banjir Luwu Utara dan Wajo

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo beri bantuan ke korban banjir di Luwu Utara dan Wajo (SariAgri/Usman Muin)

Penulis: Arya Pandora, Editor: Rojes Saragih - Rabu, 29 Juli 2020 | 14:01 WIB

SariAgri -  Menteri pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Dari Luwu Utara, Mentan Syahrul melakukan pemberian bantuan bagi korban banjir di Luwu Utara dan Wajo.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mendampingi Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kunjungan kerjanya di beberapa wilayah di Sulsel. Kunjungan dan pemberian bantuan kepada korban banjir ini juga didampingi oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

SYL bersama Andi Sudirman mengunjungi beberapa titik di Luwu Utara. Salah satunya menyerahkan bantuan kemanusiaan. Yang diserahkan oleh Menteri Pertanian kepada Bupati Luwu Utara.

Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku, bahwa kehadiran Menteri Pertanian ini merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Pusat.

"Sinergitas Pusat dan Daerah harus terjadi untuk memudahkan pemulihan Luwu Utara dan Wajo dengan semangat gotong royong," ujar Andi Sudirman.

Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, lanjut Andi Sudirman, "kami tentu apresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian yang telah membantu Luwu Utara dan Wajo terutama sektor pertanian terdampak," tuturnya.

Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Beri Bantuan Korban Banjir Luwu Utara dan Wajo
BMKG: 4 Kabupaten Berstatus AWAS Kekeringan Meteorologis

Mentan menyerahkan bantuan dari Kementerian Pertanian ke korban banjir di Luwu Utara berupa kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, gula, beras, telur, susu, hingga pakaian dan selimut. Bantuan kemanusian tersebut diangkut dengan 10 truk dengan nilai total sebesar Rp 17,5 milyar.

Banjir di Luwu Utara terjadi akibat meluapnya tiga sungai, yakni Sungai Rongkong di Sabbang, Sungai Meli di Radda, dan Sungai Masamba di Masamba. (Usman Muin/SariAgri Sulawesi Selatan)