Kembangkan Teknologi Pertanian, Pemerintah Inggris Kucurkan Dana Rp442 M

Drone Pertanian. (Pixabay/ DJI-Agras)

Editor: M Kautsar - Minggu, 26 Juli 2020 | 07:00 WIB

SariAgri - Pemerintah Inggris telah meluncurkan paket pendanaan senilai 24 juta poundsterling (sekitar Rp442 miliar) untuk berbagai proyek teknologi pertanian yang bertujuan untuk memotong biaya dan meningkatkan produksi pangan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sembilan proyek yang menerima dana tersebut menggunakan berbagai teknologi terbaru dalam bidang pertanian, termasuk data besar (big data), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan robotika. Salah satu proyek yang mendapatkan pendanaan tersebut dijalankan oleh konsorsium di Nottingham, yang disebut React-First, yang bertujuan untuk menciptakan makanan yang bersih dan berkelanjutan untuk unggas dan ikan.

Proyek ini dipimpin oleh Deep Branch Technology, yang menggunakan teknologi canggih untuk mengubah karbon dioksida dari pembangkit listrik menjadi makanan hewani. Ada pula proyek senilai 2 juta poundsterling (sekitar Rp 36 miliar) yang dikerjakan Sainsbury dan Pusat inovasi Akuakultur Skotlandia untuk berintegrasi ke dalam rantai pasokan ikan dan unggas.

Proyek lain, menerima dana sebesar 2,5 juta poundsterling(sekitar Rp 46 miliar), bertujuan untuk membangun sistem peternakan yang sepenuhnya dikerjakan robot dan mesin otomatis. Proyek ini dipimpin Saga Robotics, yang berusaha menciptakan robot yang akan membantu para petani untuk melakukan berbagai pekerjaan fisik, seperti memetik dan mengemas buah, serta merawat tanaman untuk mengurangi hama dan penyakit.

Menteri Ilmu Pengetahuan Inggris, Amanda Solloway, mengatakan bahwa proyek itu merupakan inovasi luar biasa dan mewakili masa depan pertanian di Inggris. “Bekerja dengan kemampuan terbaik dalam bidang sains Inggris, kami mengubah ide-ide paling kreatif kami menjadi proyek perintis yang akan mempercepat transisi kami ke dalam proses produksi makanan tanpa emisi, meningkatkan lapangan kerja, dan mendorong pemulihan ekonomi Inggris,” kata Amanda Solloway, seperti dikutip dari ComputerWeekly.

Di London, sebuah proyek yang dipimpin oleh perusahaan pertanian vertikal InFarm, akan menerima lebih dari 3 juta poundsterling (sekitar Rp 55 miliar) untuk mengembangkan sistem pertanian baru yang dapat menumbuhkan lebih banyak buah dan sayuran.

Perusahaan itu akan membangun pertanian vertikal sehingga dapat menumbuhkan lebih banyak tanaman pangan dibandingkan dengan pertanian permukaan satu tingkat. Pertanian vertikal ini menggunakan sensor gas dan kamera pemantau untuk mengamati pola pertumbuhan tanaman.

Menteri Pertanian Inggris, Victoria Prentis, mengatakan bahwa investasi dalam ide-ide luar biasa ini akan membantu mengatasi tantangan terbesar dalam industri pakan ternak, mulai dari menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan hingga berinvestasi dalam protein alternatif berkelanjutan untuk pakan ternak.

“Pertanian belum pernah menjadi pusat inovasi yang menarik dan berwawasan ke depan,” katanya.

Di wilayah Bath, Pemerintah Inggris telah mengucurkan dana sebesar 1,7 juta poundsterling (sekitar Rp 31 miliar) untuk sebuah proyek yang bertujuan menyediakan teknologi presisi bagi para peternak sapi perah.

Baca Juga: Kembangkan Teknologi Pertanian, Pemerintah Inggris Kucurkan Dana Rp442 M
Tumbuh Pesat, Prospek Industri AI Pertanian Dunia Menjanjikan

Teknologi itu memungkinkan para peternak untuk mengetahui perkembangan perilaku dan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh sapi-sapi mereka. Data itu didapatkan dari perangkat teknologi yang dipakai oleh sapi.

Pendanaan berbagai proyek ini berasal dari dua sumber anggaran yang berbeda, yaitu proyek the Future Food Production Systems competition dan proyek the Science and Technology into Practice Demonstration competition. Keduanya merupakan bagian dari program Industrial Strategy Challenge Fund yang berusaha melakukan transformasi produksi pangan menuju emisi nol pada tahun 2040. (Sariagri.id/Suparjo)