3 Bulan Ditutup, Begini Kondisi Satwa di Taman Punti Kayu Palembang

Monyet ekor panjang di taman satwa Punti Kayu, Palembang (Dok. Punti Kayu Palembang)

Editor: Arya Pandora - Senin, 8 Juni 2020 | 21:03 WIB

SariAgri -  Suasana sepi terpantau di taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (8/6). Ya, hampir 3 bulan kawasan ini telah ditutup akibat pandemi virus corona (COVID-19).

Petugas penukar karcis di loket pintu masuk pun sudah tidak terlihat seperti biasanya. Kini yang ada hanya beberapa petugas untuk menjaga puluhan jenis satwa-satwa yang ada di taman wisata alam tersebut.

Satwa liar yang ada di taman itu juga beragam. Mulai dari monyet ekor panjang, beruk, kuda, iguana, kura-kura, kelinci, burung-burung dan masih banyak lainnya.

Manager Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Raden Azka, mengklaim bahwa kondisi satwa yang ada di tempatnya hingga kini masih terawat dan tetap diberi pakan. Dia menyebut, untuk pakan satwa juga tidak ada yang dikurangi porsinya.

“Ada 20 jenis satwa, namun satwa-satwa yang ada di tempat kita rata-rata bukan satwa yang dilindungi. Semuanya dalam kondisi terawat meski di tengah pandemi COVID-19,” ujar Raden saat dihubungi SariAgri.id di Palembang.

Dirinya menyebut, Taman Wisata Alam Punti Kayu itu sudah tutup sejak 21 Maret 2020 lalu hingga sekarang. Dia pun mengakui belum mengetahui sampai kapan akan dibuka kembali.

“Kita kan dibawah Kementerian Lingkungan Hidup. Jadi, kita masih menunggu keputusan dari pusat. Tapi, sejauh ini brlum ada informasi dari pusat untuk kembali dibuka. Jadi, kita tidak tahu tutupnya sampai kapan,” kata dia.

Baca Juga: 3 Bulan Ditutup, Begini Kondisi Satwa di Taman Punti Kayu Palembang
Cegah Corona, Disinfeksi Dilakukan di Lima Wilayah DKI Jakarta

Ketika ke depan memang akan dibuka kembali, lanjut dia, pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung yakni sekitar 50 persen saja dibilanding hari biasanya.

“Kalau normalnya itu sehari bisa mencapai 100 sampai 150 pengunjung. Itu di hari biasa, kalau akhir pekan dan hari libur, lebih dari itu,” tutur dia. (Rio P/SariAgri Sumatera Selatan)