BPS Pakai Sistem Data DKI Guna Entaskan Kemiskinan 4 Pemda

Editor: Yoyok - Senin, 30 Januari 2023 | 12:30 WIB
Sariagri - Badan Pusat Statistik (BPS) merencanakan penggunaan sistem data milik Pemprov DKI Jakarta dengan nama Carik Jakarta dalam upaya mengintegrasikan data untuk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sekaligus mendukung program pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan akan melakukan kolaborasi prototipe SPBE dengan 4 pemerintah daerah (Pemda) untuk eskalasi pada semua Pemda, salah satunya Pemprov DKI Jakarta.
“Kami sudah mempelajari sistem data yang ada di DKI Jakarta dan ini bisa dipakaikan secara mesin ke mesin dengan platform yang kami punya,” ujarnya saat Launching Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2023 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Margo juga mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan untuk menerapkan sistem data tersebut.
“Kami sedang pelajari bagaimana data tadi ke depan, dan akan ada MoU dengan Pemprov DKI Jakarta,” tambahnya.
Selain DKI Jakarta, BPS juga telah melakukan MoU pemanfaatan data dengan tiga pemerintah daerah, yaitu Banyuwangi, Sumedang, dan Jembrana. Keempat daerah ini telah berhasil memiliki sistem data terpadu dan digital.
Margo mencontohkan Banyuwangi yang mengembangkan platform Smart Kampung dengan menghadirkan layanan pemerintah hingga ke desa dan berhasil menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen.
Baca Juga: BPS Pakai Sistem Data DKI Guna Entaskan Kemiskinan 4 PemdaImbas Harga BBM Naik Lebih Rendah dari Perkiraan, Ini Penjelasannya
“Seingat saya kemiskinan Banyuwangi itu sempat 2 digit, sekarang 7 atau 8 persen, sudah di bawah 10 persen, ini hal baik. Bagaimana program kemiskinan di Banyuwangi yang nanti juga bisa dijadikan pemikiran dari future platform yang akan dibangun oleh BPS,” jelas Margo.
Menurut Margo, reformasi birokrasi BPS dalam pengentasan kemiskinan akan dimulai dari perbaikan data untuk mencapai target pemerinta di angka 7 persen, dan penurunan kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen. Secara umum, BPS mencatat tren data kemiskinan pada 2022 sebsar 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem pada 2022 berada di angka 2,04 persen.