Urusan Sampah Tak Pernah Beres, Jokowi Akan Tinjau ke Daerah

Editor: Yoyok - Rabu, 21 Desember 2022 | 20:30 WIB
Sariagri - Presiden Joko Widodo menyindir para pejabat daerah tentang masalah sampah yang hingga saat ini belum teratasi.
“Saya pengalaman sejak jadi wali kota sampai sekarang urusan sampah nggak pernah yang namanya beres. Mau membuat incinerator saja, urusan yang namanya tipping fee, sampai sekarang, (sudah) disuruh, belum juga,” kata Jokowi dalam acara Rapat Kerja Nasional Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Jokowi juga mempertanyakan proyek pengelolaan sampah di Sunter kepada PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Jokowi mengatakan dirinya senang jika memang proyek tersebut sudah berjalan dan dapat mengatasi masalah sampah selama ini.
“Saya nggak tahu apakah sekarang sudah (berjalan), tapi 2023 hati-hati, bisa mundur lagi. Tapi kalau sudah saya senang. Kalau masih 2023, saya sangsi, bukan karena Pak Heru ya, tapi ini sejak dulu seperti itu memang,” lanjut Jokowi.
Jokowi meminta para pejabat daerah untuk fokus mengatasi masalah sampah di lokasinya masing-masing. Jokowi juga menginstruksikan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingkat (BPDLH) untuk membantu daerah terkait dengan biaya penanganan sampah tersebut.
“Kalau ada anggaran di badan ini, tolong di-push untuk urusan sampah, agar diselesaikan. Supaya sampah ini tidak lari ke laut, sungai, dan jadi kotoran sebuah kota. Jangan sampai anggaran di-ecer-ecer tapi tidak kelihatan, tidak memberikan dampak," Jokowi menegaskan.
Menurut Jokowi, pengalokasian anggaran BPDLH untuk mengatasi masalah sampah perlu menjadi fokus. Hal ini agar dana bisa disalurkan dengan tepat, dan memberikan dampak yang baik pada lingkungan.
“Untuk awal, menurut saya sampah menjadi prioritas, yang menjadi problem besar kita, jangan sampai anggaran ini kemana-mana akhirnya tidak kelihatan, dan tidak memberi dampak yang nyata kepada negara, dan dunia,” ungkap dia.
Jokowi mengingatkan tidak masalah pengelolaan sampah menggunakan sistem apapun. Selama, masalah sampah bisa teratasi.
“Mau pakai sistem apapun, silakan, tapi selesai. Gubernur, sudah ada yang selesai belum urusan sampah? Ada yang tunjuk jari? Besok langsung saya cek ke lapangan. Belum ada, karena saya tahu. Ini harus segera diselesaikan, barangnya nyata, dananya ada, tapi belum beres-beres,” tegas Jokowi.
Jokowi juga menginginkan program rehabilitasi hutan mangrove dibuat konkret. Dia menginginkan adanya persemaian untuk melahirkan bibit.
Baca Juga: Urusan Sampah Tak Pernah Beres, Jokowi Akan Tinjau ke DaerahKLHK Klaim Berhasil Kurangi 28,5 Persen Sampah Plastik ke Laut pada 2021
Presiden Jokowi menyindir program-program lingkungan terdahulu yang kerap menggunakan gaya komunikasi bombastis namun minim manfaat.
“Siapkan nursery (persemaian)-nya dulu, siapkan persemaiannya dulu, bibitnya bisa dihitung, jangan nanti kaya dulu-dulu. Kalau penanaman, penanaman satu miliar pohon, saya hadir sering sekali itu, saya jamin yang ditanam itu tak ada seribu, saya jamin lagi yang hidup itu tidak ada yang namanya 100, tidak ada,” kata dia.