KTT Perubahan Iklim Dibuka, Pesannya 'Sinyal Marabahaya' Bumi

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 7 November 2022 | 11:30 WIB
Sariagri - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah resmi dibuka di Mesir. Hal ini ditandai dengan peringatan bahwa Planet Bumi 'mengirim sinyal marabahaya'.
Lebih dari 120 pemimpin dunia akan tiba di KTT yang dikenal sebagai COP27, di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh. Ini akan memulai negosiasi dua minggu antara negara-negara tentang aksi iklim.
Presiden COP27, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, mendesak para pemimpin untuk tidak membiarkan krisis pangan dan energi yang terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina menghalangi tindakan terhadap perubahan iklim.
"Ini melekat pada kita semua di Sharm el-Sheikh untuk menunjukkan pengakuan kita akan besarnya tantangan yang kita hadapi dan tekad teguh kita untuk mengatasinya,” ujar Shoukry, dikutip dari BBC, Senin (7/11/2022).
Perlu adanya tindakan terungkap dalam laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menanggapi yang dirilis pada Minggu (6/11/2022), mengatakan delapan tahun terakhir berada di jalur untuk menjadi rekor terpanas.
Guterres mengirim pesan video ke konferensi, di mana ia menyebut Keadaan Laporan Iklim Global 2022 sebagai ‘kekacauan iklim kronis’.
Baca Juga: KTT Perubahan Iklim Dibuka, Pesannya 'Sinyal Marabahaya' BumiInfrastruktur Energi Baru di Eropa Dikhawatirkan Perburuk Pemanasan Global
Di dalamnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa suhu global kini telah meningkat sebesar 1,15 derajat Celcius sejak masa pra-industri dan mengatakan delapan tahun terakhir berada di jalur untuk menjadi rekor terpanas.
Laporan itu juga memperingatkan dampak luas lainnya dari perubahan iklim, termasuk percepatan kenaikan permukaan laut, rekor kehilangan massa gletser, dan gelombang panas yang memecahkan rekor. Guterres mengatakan bahwa mengingat temuan ini, COP27 harus menjadi tempat untuk tindakan iklim yang mendesak dan kredibel.