Viral! Disangka Menghina Pemerintah, Penjual Mie Langsung Ditahan Polisi

Ilustrasi mi instan. (pixabay)

Editor: Dera - Selasa, 13 September 2022 | 21:30 WIB

Sariagri - Seorang penjual mi yang terkenal harus ditahan oleh pihak kepolisian usai video buatannya viral. Video tersebut dipandang sebagai ejekan seorang pejabat tinggi pemerintah.

Mengutip CNN, Bui Tuan Lam merupakan penjual mi daging sapi di kota Danang, Vietnam. Ia dituduh melakukan propaganda anti-negara dengan mengunggah konten yang dinilai menyimpang. Penilaian penyimpangan tersebut berdasarkan pedoman dan kebijakan Partai Komunis yang berkuasa di negara itu, kata pihak kepolisian. 

Pada 2021, Lam dipanggil oleh pihak kepolisian karena merekam dirinya meniru gerakan koki selebriti Nusret Gokce atau Salt Bae. Ia membuat video itu beberapa hari setelah Menteri Keamanan Publik Vietnam tertangkap kamera sedang makan steak bertabur emas di restoran Turki di London.

"Lam juga merupakan anggota dari banyak 'organisasi masyarakat sipil', yang sebenarnya merupakan kelompok anti-negara," kata pernyataan polisi, seraya menambahkan pihak berwenang telah berulang kali memperingatkan dia terhadap konten yang menghina kehormatan dan reputasi para pemimpin di negara itu.

Saat dipanggil polisi, Lam membantah mengejek menteri yang memakan steak seharga 2.000 dolar AS itu. Kemudian panggilan telepon Lam pada Kamis 8 September 2022 tidak dijawab.

Vietnam telah dikritik secara luas karena langkah kerasnya untuk mengekang perbedaan pendapat di media sosial. Selera publik terhadap internet meningkat dan pengguna internet beralih ke blog untuk mencari tahu isu-isu yang dihindari oleh media massa yang dikendalikan negara.

Baca Juga: Viral! Disangka Menghina Pemerintah, Penjual Mie Langsung Ditahan Polisi
Kurs Anjlok, Wanita Ini Ungkap Harga Sebungkus Indomie di Turki

Human Rights Watch yang berbasis di New York, mengatakan polisi harus segera membebaskan Lam dan berhenti menangkap orang karena mengekspresikan pandangan mereka.

"Pihak berwenang secara teratur mendefinisikan komentar apa pun yang tidak mereka sukai sebagai 'propaganda melawan negara', menjadikan Vietnam salah satu pemerintah paling tipis di kawasan itu," kata Phil Robertson, Wakil Direktur Asia Human Rights Watch.

"Ejekan adalah bentuk ekspresi yang sah yang tidak boleh dianggap sebagai kejahatan," tukasnya.