Inflasi Sentuh 8,55 Persen, Jokowi: Provinsi Jambi Hati-hati!

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2022-2023, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)

Editor: M Kautsar - Kamis, 18 Agustus 2022 | 15:45 WIB

Sariagri - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta lima provinsi mengantisipasi lonjakan inflasi yang lebih dari 5 persen. Dari data yang dipaparkan Jokowi lima provinsi yang harus waspada yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Riau, dan Aceh.

“Provinsi Jambi hati-hati, inflasi sudah di angka 8,55 persen,” kata Jokowi, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8).

Sementara itu inflasi di Sumatera Barat mencapai 8,01 persen, Bangka Belitung 7,7 persen, Riau di angka 7,04 persen, Aceh di angka 6,97 persen.

“Tolong ini dilihat secara detail, yang menyebabkan inflasi ini apa,” kata dia.

Jokowi meminta pemimpin provinsi lebih peduli dengan data inflasi di wilayahnya. “Mana yang tinggi mana yang berada di posisi normal, mana yang pada posisi rendah, lihat,” ucap dia.

Jokowi memperingatkan pemimpin daerah yang tidak mengerti kondisi inflasi di daerahnya. “Nanti saya ke daerah saya tanya, jangan gelagapan nggak ngerti posisi inflasi berada di angka berapa,” kata dia.

Peringatan ini diberikan Jokowi setelah inflasi nasional yang dilaporkan terus merangkak naik. Hingga Juli 2022, inflasi mencapai 4,94 persen year on year, melampau target pemerintah 3 persen plus minus 1 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan, tingkat inflasi di 30 daerah Indonesia masih tinggi. Untuk itu, dia meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) merancang program yang inovatif agar inflasi terkendali.

“Ini perlu ditangani secara lebih baik terutama TPID harus membuat program pengendalian inflasi yang adaptif dan inovatif,” kata Airlangga.

Pada 1 Agustus, Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi melaporkan dua daerah yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi nasional. Keduanya ialah Kota Jambi dan Kota Muara Bungo. 

Gubernur Jambi Al Haris menyebut inflasi terjadi karena masalah ketersediaan barang kebutuhan dan harganya di pasaran yang sedang naik.