Mengerikan, Dampak Perubahan Iklim Bisa Ancam Kehidupan di Bumi

Editor: Tanti Malasari - Selasa, 9 Agustus 2022 | 14:15 WIB
Sariagri - Perubahan iklim atau juga disebut sebagai fenomena pemanasan global, telah menjadi isu penting yang ramai diperbincangkan di seluruh negara. Bagaimana tidak, perubahan iklim yang terjadi ternyata memberi pengaruh sangat besar terhadap kelangsungan makhluk hidup yang ada di dunia, salah satunya yang paling signifikan adalah sektor pertanian. Hal ini dikarenakan pertanian mempunyai ketergantungan yang kuat terhadap unsur iklim.
Adapun penyebab utama dari perubahan iklim ini, tidak lain dan tidak bukan adalah aktivitas dan ulah manusia itu sendiri. Berbagai aktivitas manusia, seperti misalnya pembakaran bahan bakar fosil, dan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini mengakibatkan kenaikan suhu global, perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan peningkatan frekwensi dan intensitas cuaca ekstrim.
Secara umum, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan Perubahan iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia.
Hal ini mampu mengubah komposisi material dari atmosfer global, yaitu berupa gas rumah kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, dan sebagainya, dengan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.
Sebenarnya, kehadiran gas rumah kaca ini sendiri sangat dibutuhkan guna menjaga suhu bumi agar tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi gas rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal.
Menurut Australian Academy of Science saja, gas rumah kaca semakin meningkat sejak sekitar dua ratus tahun yang lalu. Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan suhu bumi semakin meningkat dan mengakibatkan pemanasan global.
Dampak perubahan iklim mencakup semua bidang
Berdasarkan data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), suhu permukaan bumi di tahun 2021 mengalami kenaikan 0,86 derajat Celcius, dibandingkan suhu rata-rata tahunan pada periode 1951-1980.
NASA juga menyebutkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, suhu permukaan bumi sempat mengalami peningkatan sebenar 1,02 derajat Celcius pada tahun 2016 dan 2020.
Dilansir dari laman ditjenppi.menlhk.go.id, perubahan suhu bumi memberi pengaruh negatif terhadap keseimbangan alam dan lingkungan di seluruh bagian benua dan samudera yang ada di dunia, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya kualitas dan kuantitas air
Curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas air yang ada di bumi. Selain itu, kenaikan suhu juga akan mempengaruhi kadar klorin pada air bersih. Tidak hanya kualitasnya saja, kuantitas air juga semakin berkurang. Hal ini dikarenakan perubahan iklim akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan.
Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.
2. Spesies yang punah
Perubahan iklim yang ekstrem juga berpengaruh pada punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman. Hal ini disebabkan karena mereka tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat.
Seperti yang diketahui pohon-pohon besar yang hidup di hutan merupakan penyerap utama karbondioksida. Punahnya berbagai spesies ini, akan berdampak lebih besar lagi pada ekosistem dan rantai makanan.
Selain itu panasnya suhu di bumi ini, menyebabkan fenomena es di kutub-kutub bumi meleleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga menyebabkan banjir dan badai. Dampak ini secara tidak langsung akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.
3. Timbulnya banyak masalah kesehatan
Perubahan iklim ekstrem mengakibatkan musim kemarau yang berkepanjangan. Hal ini berjuga menimbulkan dampak terhadap banyaknya masalah kesehatan dan meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera dan demam berdarah.
Pasalnya nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab, dimana kondisi demikian akan secara umum disebabkan oleh perubahan iklim.
Selain itu, tahukah kamu bahwa penipisan ozon ini menyebabkan peningkatan intesitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh sehingga manusia menjadi rentan terhadap penyakit. Manusia menjadi lebih rentan terhadap asma dan alergi, penyakit kardiovaskular, jantung dan stroke.
4. Menurunnya hasil pertanian
Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang disebabkan perubahan cuaca dapat merusak lahan dan hasil pertanian. Hal ini dikarenakan minimnya lahan pertanian secara langsung akan menghambat produktivitas pertanian.
Apalagi perubahan iklim ini berdampak munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada. Jika stok pangan sudah menipis, maka akan menjadi persoalan serius yang dihadapi manusia, seperti misalnya krisis kelaparan.
Baca Juga: Mengerikan, Dampak Perubahan Iklim Bisa Ancam Kehidupan di BumiJaga Kedaulatan Pangan,Begini Upaya Indonesia Mengendalikan Perubahan Iklim
5. Tenggelamnya pulau kecil dan daerah pesisir
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau-pulau, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Dengan adanya perubahan iklim ini menyebabkan es pada kutub-kutub bumi mencair.
Hal ini mengakibatkan peningkatan permukaan air laut sehingga batas daratan di daerah pesisir menjadi bergeser, yang kemudian menenggelamkan sebagian pulau-pulau kecil dan daerah pesisir ataupun pemukiman di daerah pesisir.