Diduga Depresi, Pria Ini Dipasung Keluarga di Dalam Kandang Kambing

Slamet Iksan dipasung keluarganya di kandang kambing. (Sariagri/Arief L)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 8 Agustus 2022 | 18:30 WIB

Pascainsiden rumahnya ludes terbakar pada 18 Juli 2022 lalu, Slamet Iksan (39 tahun) mengalami depresi berat. Bahkan upaya menenangkan diri, dengan menimba ilmu di salah satu pondok pesantran yang diikutinya juga tak membuahkan hasil.

Pemuda asal Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini justru mengalami gangguan jiwa. Karena kerap mengamuk sambil membawa senjata tajam, akhirnya oleh keluarga dipasung di dalam kandang kambing.

“Ya, terpaksa kami pasung dalam kandang bersama ternak kambing. Sebab jika tidak demikian, adik saya ini sering mengamuk dan mengganggu tetangga sekitar. Pemicunya karena depresi setelah rumah dan seluruh hartanya terbakar. Termasuk sepeda motor dan perabotan ludes dilalap api,” terang kakak Slamet Iksan, Priyanto saat ditemui Sariagri di rumahnya minggu, (7/8/2022).

Priyanto menambahkan upaya pemasungan di kandang kambing dilakukan karena keluarga tidak memiliki biaya untuk membawanya ke rumah sakit jiwa. Meski dipasung, ia tetap perhatian dengan kebutuhan makan dan minum adiknya itu.

“Setiap pagi dan sore selalu saya kirim makanan. Tapi ya begitu cara makannya jongkok dan minum air maunya dikasi wadah gayung mandi, tidak mau dalam gelas,” kata dia.

Ia bersyukur tidak salam setelah dipasung, adiknya dievakuasi oleh seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Lamongan untuk direhabilitasi.

“Polisi yang baik hati itu bernama Pak Purnomo, seorang anggota Polres Lamongan, yang akhirnya mengevakuasi adik saya itu, katanya akan direhabilitasi di rumahnya,” tutur Priyanto.

Baca Juga: Diduga Depresi, Pria Ini Dipasung Keluarga di Dalam Kandang Kambing
Cara Bikin Kandang Kambing Modern, Jadi Solusi Peternakan Milenial



Ditemui terpisah Aipda Purnomo, Kanit Binpolmas Polres Lamongan membenarkan telah menjemput Slamet Iksan lantaran iba dan kasihan.

“Kata keluarganya demikian, yang bersangkutan saudara slamet ini sering mengamuk sehingga mengganggu warga sekitar. Maka dari pada dipasung dalam kandang kambing, saya selamatkan ke rumah saya untuk diobati,” beber Aipda Purnomo.

Ia menyebut saat dievakuasi, Slamet sudah termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Namun, sebelum dibawa untuk terapi pengobatan, rambut Slamet dicukur gundul dan dimandikan.

“Selain saya potong rambutnya, kuku slamet juga kami potong hingga ia terlihat bersih. proses evakuasi ODGJ ini disaksikan Kepala Desa, kakaknya dan juga warga setempat,” kata Purnomo.

Slamet Iksan, selanjutnya menjalani terapi berupa perawatan dan  pengobatan di rumah milik Aipda Purnomo hingga sembuh.

“Rumah pribadi saya ini sudah 5 tahun terakhir difungsikan sebagai tempat rehabilitasi ODGJ. Saat ini sudah ada sekitar 95 ODGJ  yang saya rawat. Saudara Slamet ini akan saya rawat dan obati hingga benar-benar sembuh tanpa biaya alias gratis,” tandasnya.